Malang, MAJALAH-GEMPUR.Com.
Sampah
selalu menjadi masalah, karena dianggap sebagai sesuatu yang kotor. Sampah yang dibuang sehari-hari juga dapat berdampak buruk pada
kesehatan manusia dan lingkungan.
Bila dibuang sembarangan akan
menjadi sumber pencemaran lingkungan dan sumber penyakit bagi manusia, bahkan bila
dibuang pada tempatnya pun bukan berarti masalah terselesaikan, karena timbul permasalahan
baru berupa tempat pembuangan akhir.
Semakin tingginya jumlah penduduk dan aktivitasnya, membuat
volume sampah terus meningkat. Untuk mengatasi masalah sampah diperlukan biaya
yang tidak sedikit dan lahan yang luas. Disamping itu, jika tidak dikelola
dengan baik tentu saja membahayakan kesehatan dan lingkungan.
Sampah menjadi hal yang
mengerikan. Indonesia saat ini menjadi urutan kedua setelah Cina untuk membuang
sampah terbanyak kelautan. Hal ini dikarenakan jumlah populasi dari kedua
Negara tersebut cukup lumayan besar. Jika hal ini terus dilakukan dalam kurun waktu
lama, lautan di dunia penuh dengan sampah.
Pikirian seperti hanya terlintas
oleh beberapa orang saja. Bahkan selogan – selogan dihiraukan hanya sebagai hiasan
tanpa mengatahui maksudnya. Banyak persepsi seperti ini “Buanglah Sampah PadaTempatnya”
hal tersebut menunjukkan bahwa sampah hanya untuk dibunag tanpa diamanfaatkan.
Membuang sampah sudah jadi
kebiasaan masyarakat, apalagi dibebani retribusi, sehingga dianggap sampah urusan
pemerintah. Bahkan perilaku membuang sampah menjadi tidak terkontrol, dan masih
banyak anggota masyarakat yang membuang sampah secara sembarangan, tidak pada tempat
yang disediakan.
Salah satu kota besar di
Indonesia, di Jakarta sampah merupakan salah satu ancaman terbesar. Karena banyak
tempat kosong dijadikan bangunan – bangunan yang mewah, seperti mall,
apartemen, dan yang lainnya tanpa memikirkan tempat atau lahan untuk pembuangan
sampah akhir.
Menyempitnya
lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tidak dihiraukan oleh beberapa orang
terurtama para produsen serakah. Sifat acuh tersebut dan minimnya pengetahuan
membuat semakin memperparah keadaan. Seperti
kemarin tahun baru 2016 terhitung jumlah sampah pada hari itu sejumlah 7000
ton.
Bisa dibayangkan dengan
jumlah sebesar itu, namun tidak ada tempat untuk pembuangannya. Saat ini wali
kota Jakarta Utara melakukan percobaan dengan memberi arahan terhadap warga
agar mengelola sampah atau memilah – milah dahulu sebelum di buang ketempat
pembuangan akhir.
Sampah merupakan sumber
penyakit, baik langsung maupun tak langsung. Secara langsung sampah tempat
berkembangnya berbagai parasit, bakteri dan patogen, sedangkan tak langsung, merupakan
sarang pembawa penyakit seperti lalat, kecoa, tikus, dan hewan lainnya.
Sampah yang membusuk, merupakan
sarang patogen dan pembawa penyakit. Berbagai penyakit yang dapat muncul karena
sampah yang tidak dikelola dengan baik antara lain adalah, diare, disentri,
cacingan, malaria, kaki gajah (elephantiasis) dan demam berdarah.
Ini merupakan ancaman bagi
manusia, yang dapat menimbulkan kematian. Akan
tetapi beberapa masyarakat tidak menganggap bahwa sampah penyumbang penyakit
paling besar. Lingkungan yang tidak sehat, juga berpengaruh dalam
kesehatan masyarakat maupun lingkungan sekitar sampah tersebut.
Berikut beberapa masalah
yang timbul akibat sampah, yaitu: Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan,
jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomi. Penyakit
adalah kondisi dimana tubuh seseorang sedang tidak dalam kondisi tidak baik atau
tidak sehat.
Manajemen sampah yang baik menjadi alternative yang efektif untuk
mengatasi masalah sampah saat ini. Di Indonesia manajemen sampah yang baik belum
terkoordinir dengan baik. Dibuktikan dengan masih banyak sampah yang berserakan
dan masalah yang timbul akibat sampah.
Manajemen sampah dapat terwujud jika masyarakat sadar akan bahayanya
sampah yang sangat merugikan dan mentaati peraturan yang ada. Tidak hanya sebagai
wacana namun dilakukan dengan tindakan yang nyata. Dengan tindakan seperti itu maka
manjemen sampah akan terwujud dan berjalan dengan baik.
Dari penjabaran di atas maka sudah dipastikan bahwa sampah bukan
masalah yang sepeleh yang diabaikan begitu saja. Sampah menjadi masalah yang menakutkan
diberbagai tempat dan negara. Saat ini sudah banyak sampah yang menumpuk disekitar
kita, seperti di sungai yang sangat menjadi ancaman saat musim hujan.
Banyak kerugian yang terjadi jika sampah dibiarkan begitu saja,
seperti banjir saat musim hujan dan banyak penyakit yang timbul akibat dari sampah
yang menumpuk. Jadi sangat diperlukan melakukan manajemen sampah agar
pemersalahan sampah bisa dikoordinir dengan baik dan kerugian bisa diminimalisasi.
Manajemen sampah sebaiknya diajarkan sejak dini, agar
terbiasa melakukan manajemen sampah dengan baik. Jika tidak ada tindakan atupun
kesadaran, maka tidak ada lagi tanah yang bisa ditempati karena tertutup oleh banyaknya
sampah dan dapat mengakibatkan punahnya hewan, tumbuhan maupun manusia. (*)
*). Oleh ; IndraLusmana
Mahasiswa Pendidikan Biologi
Jurusan Biologi
Fakultas Matematika Dan
lmu Alam
Universitas Negeri Malang Jawa Timur