Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Penyandang
kusta di Jember tembus angka 400 orang dan peringkat ke 4 se Jatim.
Karena angkanya yang fantastis hingga menjadi perhatian serius Dinas
Kesehatan setempat.
Selama ini pihak Dinas Kesehatan telah melakukan
langkah ansipasi dan penyembuhan,’’Kami selalu memberikan kemudahan dalam hal
penanganan penyakit khususnya kusta. kami khawatir bila tidak segera ditangani
dikhawatirkan mereka akan dikucilkan oleh masyarakat” pungkasnya. (eros/jok)
Penyakit Kusta atau Marbus
Hansen merupakan salah satu jenis penyakit kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobakterium
Leprael, bakteri kusta ini dapat berkembang biak dalam 2-3 minggu. Bakteri ini
mampu bertahan diluar tubuh manusia hingga 9 hari, bahkan bakteri kusta ini
mampu bertahan dalam masa inkubasi 2-5 tahun.
Pengobatan terhadap
penyakit kusta bersifat menekan perkembang biakan bakteri agar tidak menyebar
ke bagian kulit lainnya. Ada tiga tingkat penularan penyakit kusta ini di
antaranya, seseorang yang memiliki system imunisasi tinggi terhadap penyakit
kusta.
Kedua seseorang yang
memiliki imunisasi rendah lebih cenderung mudah terinfeksi bakteri kusta dengan
penderita kusta lainnya dan biasanya akan sembuh dengan sendirinya, serta seseorang yang memiliki pertahanan tubuh yang
sangat lemah,
Maka kemungkinannya sangat
besar tertular penyakit ini jika orang yang kena kusta melakukan kontak
langsung dalam kurun waktu yang cukup lama. Demikian diungkapkan oleh Humas
Dinas Kesehatan Jember Yumarlis SH kepada sejumlah media Kamis (24/3)
Menurut Yumarlis, sebenarnya penyakit kusta itu masih
bisa disembuhkan dengan cara berobat secara rutin, namun masyarakat nampaknya
enggan berobat mungkin karena malu atau fattor biaya, karena masyarakat yang
terdampak penyakit kusta kehidupannya dibawah rata-rata.
Penyakit kusta kebanyakan
dari Daerah pesisir selatan di antaranya Puger, Ambulu, Kencong, Gumukmas. “Masyarakat
yang terdampak penyakit kusta segera membawa ke Puskems terdekat atau langsung
ke rumah sakit Dr Soebandi Jember dipastikan yang bersangkutan tidak akan di
kenakan biaya pengobatan”. jelasnya