Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Musyawah Daerah (Musda) Partai
Amanat Nasionl (PAN) kabupaten Jember yang digelar Kamis (18/8) bulan lalu, di Hotel Panorama
Jember, mengalami deadlocked dan gagal memilih ketua yang baru.
Meski mendapat hujan interupsi, tim formatur melanjutkan rapat. Namun, tak sampai berlangsung lama, rapat selesai. Basuki pun mengumumkan bahwa salah seorang anggota formatur mengundurkan diri. Karena itu, kewenangan dikembalikan ke DPW. (edw)
Pasalnya salah seorang
formatur mundur, sehingga proses selanjutnya diserahkan kepada Dewan Pimpinan
Wilayah (DPW) Jawa Timur, namun Ketika DPW mengeluarkan Surat Keputusan
(SK), yang menunjuk Ketua terpilih, Lilik Niamah, formatur tanggal, ditolak sejumlah
Dewan Pimpinan Cabang (DPC).
“Sebenarnya, sejak awal, Kami
bersama 23 DPC dari 31 DPC menolak Lilik Niamah dalam
Musyawarah Daerah (Musda) PAN Jember.” Ungkap koordinator aksi, Dwi Purbadi
saat mendatangi kantor DPD Jl, Jaya Negara, Kelurahan / Kecamatan Kaliwates,
bersama puluhan massa, Minggu petang
(4/9)
Alasan pennolakan tersebut,
lantaran Lilik Ni’amah dianggap bukan Kader asli partai dan karena masih baru. “Saya kira masih ada dan banyak kader-kader yang lebih
proposional dan mampu memimpin PAN di kabupaten Jember lima tahun kedepan.”Jelas
ketua DPC Kalisat ini.
Sehingga mereka melakukan
protes, dan meminta agar Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN menganulir dan
membatalkan SK DPW kepada Dewan Pimpinan Daerah (DPD), “Kami berharap aspirasi
dari bawah ini akan diperhatikan.” Pungkasnya.
Ketua terpilih Lilik
Ni’amah, membenarkan dirinya menerima mandate “Penunjukan Formatur tunggal
saya, berdasarkan SK dari DPW PAN Jawa Timur, tertanggal (27/8/2016).” Jelas ketua
yang kepastian terpilihnya diumumkan Wakil Ketua DPW PAN, Ali Mu'thi, dalam
Press Conprence di Jember Kamis (1/9/2016).
Penolakan SK DPW itu,
menurut mantan Anggota DPRD Jember PKS ini hak mereka, “Politik itu pilihan,
kami tidak bisa memaksa, tapi sebagai ketua terpilih, saya pastikan untuk
melakukan konsulidasi dengan Ketua DPC.” Kata Legislator perempuan yang kali
ini jugs kembali terpilih dari Partai Bentukan Amin Rais ini
Sambil berjalanya waktu dirinya
akan mengajak mereka bicara, untuk mengkonsulidasikan. Pada prinsipnya, tidak
ada yang dibuang, semuanya diokomudIr membesarkan PAN, “Ketua itu bukan
segala-galanya, ketua tugasnya memenet partai ini menjadi partai yang besar”
jelasnya.
Diakhir pembicaraannya, mantan
anggota DPRD Fraksi Partai Keadilan Sejahter (PKS) ini menyampaikan bahwa, yang
sesungguhnya menjadi tujuan awal membangun kebajikan melalui kebijakan, dan
berhikmat untuk kebaikan umat, bersama-sama yang mau dengan Saya.
Perlu diketahui pelaksanaan
Musda IV berakhir deadlock, lantaran satu dari empat formatur yang dipilih
dalam rapat pleno menyatakan mengundurkan diri, akibatnya tidak bisa memilih
ketua DPD untuk periode lima tahun ke depan, sehingga dinyatakan deadlock, proses selanjutnya diserahkan kepada DPD PAN
Jatim.
Pemilihan ketua dalam
Musda IV PAN Kabupaten Jember yang diselenggarakan di Hotel Panorama, Kamis
(18/8) ini berbeda dengan pemilihan sebelumnya. Jika sebelumnya melalui
pemilihan, sekarang menggunakan sistim musyawarah Mufakat dengan mekanisme
formatur, formaturlah memilih ketua.
Dalam Musda tersebut terpilih Lima orang formatur. Ke lima nama tersebut yakni Evi Lestari (Ketua DPD PAN Jember demisioner), Basuki Babussalam (unsur DPW). Lilik Niamah, Agus Widianto, dan Gembong Kausa Alam (Ketua DPC Ledokombo).
Sebelum rapat formatur digelar, muncul intrupsi dari sejumlah perserta, terkait munculnya nama Lilik Niamah sebagai kandidat ketua. Satu per satu mereka menyampaikan pendapat, bahkan sempat seorang pengurus DPC mendapat peringatan, karena dinilai bakal menimbulkan kekisruhan.
Dalam Musda tersebut terpilih Lima orang formatur. Ke lima nama tersebut yakni Evi Lestari (Ketua DPD PAN Jember demisioner), Basuki Babussalam (unsur DPW). Lilik Niamah, Agus Widianto, dan Gembong Kausa Alam (Ketua DPC Ledokombo).
Sebelum rapat formatur digelar, muncul intrupsi dari sejumlah perserta, terkait munculnya nama Lilik Niamah sebagai kandidat ketua. Satu per satu mereka menyampaikan pendapat, bahkan sempat seorang pengurus DPC mendapat peringatan, karena dinilai bakal menimbulkan kekisruhan.
Meski mendapat hujan interupsi, tim formatur melanjutkan rapat. Namun, tak sampai berlangsung lama, rapat selesai. Basuki pun mengumumkan bahwa salah seorang anggota formatur mengundurkan diri. Karena itu, kewenangan dikembalikan ke DPW. (edw)