Situbondo, MAJALAH-GEMPUR.Com. Berfungsinya kembali Pos Deandles Blok Maduran, yang kini menjadi Jalan
Kangean, Dusun Kota Timur, Desa / Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo Jawa Timur, disambut
gembira.
Camat
Besuki, Budi mengaku, sangat mendukung pengembangan kawasan Kota Besuki. "Untuk
mewujudkan hal itu, dibutuhkan keterlibatan banyak pihak. Tidak hanya
tergantung kepada pihak Pemkab Situbondo saja, tapi juga butuh dukungan dan
partisipasi dari masyarakat," pungkasnya. (Edo)
Pasalnya,disepanjang
ruas jalan yang menjadi saksi bisu
sejarah itu, kondisinya sudah cukup lama sepi dan tampak terabaikan.
Jalan itu, dulunya
berfungsi sebagai akses jalan utama antar daerah pengangkut berbagai komoditi daerah seperti
gula serta produk-produk tropis penting lainnya.
"Kondisi
di sepanjang ruas Jalan Kangean itu sudah tidak seperti bulan dan tahun-tahun
sebelumnya. Sekarang sudah mulai ramai lagi," Demikian diungkapkan seorang tokoh masyarakat Besuki, Reda Madusuki (51),
warga Dusun
Gudang Arang, Senin (7/8).
Menurut Reda,
kondisi jalan legendaris itu sepi sejak akses jalan baru arah
Surabaya-Banyuwangi berpindah ke sebelah selatan Jalan Kangean. "Sejak jalur transportasi arah
Surabaya-Banyuwangi pindah ke sebelah selatan Jalan Kangean pada tahun 1947,
aktivitas ruas Jalan Kangean terabaikan," ungkapnya.
Namun sejak
Jalan Kangean dijadikan tempat relokasi untuk para pedagang luar Pasar Besuki,
lanjut Reda, kondisinya berubah drastis. "Setiap pagi hingga malam disepanjang
ruas Jalan Kangean itu tampak selalu ramai pengunjung dan lalu lalang
kendaraan," tuturnya.
Lebih jauh,
Reda mengatakan, dampak positif dengan difungsikannya Jalan Kangean sebagai
tempat relokasi para pedagang, membuat nilai histori kembali hidup. "Meski terjadi pro kontra, tapi bisa
berdampak positif pada proses pengembangan disektor pembangunan ekonomi,
lingkungan dan sosial masyarakat," ungkap Reda.
Sepanjang ruas
jalan Kangean hingga tembus ke daerah Demung itu, memiliki potensi besar. "Besar harapan, Pemkab Situbondo dapat melakukan
terobosan untuk menjadikan Besuki bisa lebih tertata dan maju dengan tidak mengabaikan
tempat dan bangunan bersejarah," beber Reda.