Situbondo, MAJALAH-GEMPUR.Com. Persoalan beras rakyat
sejahtera (rastra) tak layak konsumsi, merupakan persoalan klasik, dan perlu
adanya kemauan politik dari semua pihak untuk mengatasi masalah tersebut.
Persoalan beras
program bersubsidi dari tahun ke tahun, masih saja terus terjadi, karena rendahnya kualitas beras yang diberikan,
mulai dari beras berwarna kuning hinga berbau apek. Demkian ungkap Anggota Komisi II
DPRD Fraksi
Golkar, Situbondo, Jawa
Timur, Suhri SH. Minggu, (20/08).
” Ini kejadian
yang selalu terjadi dilapangan, hal ini lantaran karena
rendahnya politicall will (kemauan politik) dari semua stakeholder, yang ada
kaitannya dengan program tersebut, untuk memberikan suatu pelayanan kepada
masyarakat secara optimal,” kata Suhri,
Pemda harusnya bertanggung jawab. "Mengapa beras beras jelek, Seharusnya tim pemda, kecamatan, dan desa tetap memantau kualitas dan
volumenya jangan sampai berkurang, Sementara tanggung jawab Bulog harusnya kepada pengguna anggaran
atau pemda, bukan kepada penerima" Jelasnya.
Untuk
itu Ia berharap lembaga terkait,
lebih meningkatkan kinerja, untuk lebih acountabel, mulai dari control terhadap
pensuplay beras, pengawasan program dan lainnya. "Masyarakat
miskin harusnya difasilitasi, jangan malah sebaliknya, menjadi obyek kebijakan
yang tidak proprorsional" tegas Suhri.
Diberitakan sebelumnya bahwa beras rakyat sejahtera
(Rastra) tidak layak konsumsi Jumat, (18/08) kembali ditemukan di
desa Kp Mangaran, Kecamatan Mangaran, Situbondo, Jawa Timur. Beras yang diterima
warga ini Menguning dan bau apek. (Edo)