Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Konferensi Nasional Hukum Tata Negara (KN
HTN) ke 4 resmi dibuka Jumat (10/11/2017) malam di Uula PB Sudirman Pemkab Jember, oleh
Menkumham Yasonna Laoly.
Hingga saat ini kegiatan ini sedang berlangsung, hari
ini Sabtu, (11/11/2017) Konfrensisi sesi 1 Keynote spech, Menteri Koord
polhukam Hankam, Jenderal TNI (Purn) Dr H Wiranto, tema Strategi dan rencana
Aksi penataan regulasi pusat dan daerah. Sesi 2, Keynote spech Ketua MK Prof Dr
Arief Hidayat. (eros).
Mentri Hukum dan Hak Asazi
Manusia (Menkumham), menyampaikan dukungannya digelarnya kegiatan ini dan berharap hasil KN HTN akan memberikan
rekomendasi untuk penataan regulasi di Indonesia. "Mengingat Indonesia saat
ini sedang mengalami krisis obesitas regulasi," Jelasnya.
Keyakinan tersebut
diungkapkan lantaran dalam konferensi kali ini, banyak para pakar Hukum baik dari dalam
negeri dan luar negeri yang memberikan ide dan sumbangsih ide serta pemikiran
mereka terkait penataan regulasi di Indonesia.
Sekitar 650 peserta, 125
Propesor dan doktor, puluhan narasumber dari kementrian, dan pakar hukum serta
mahasiswa hukum dari 150 perguruhan tinggi seluruh Indonesia, selama tiga hari
sejak, 11 - 13 Nopember 2017 akan membahas “Penataaan Regulasi Di Indonesia”
“Iven ini sangat
bersejarah, karena pertama kali keluar dari kandangnya, Sumatra Barat, Kedua penyelenggaranya
juga labih dari satu. Ada tiga lembaga dan 5 lembaga yang mendukung, jadi
kegiatan ini dilaksanakan secara gotong royong”, Kata ketua Panitia KN HTN Dr
Bayu Dwi Angguna.
Para penyelenggara
kegiatan ini yaitu Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara & Hukum Administrasi
Negara (AP HTN - HAM), Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) Fakultas Hukum
Universitas Andalas, Pengkajian Pancasila dan Konstitusi (PUSKASI) Fakultas
Hukum Universitas Jember.
Lembaga pendukung yaitu Kemenkumham, MK, DPR RI,
Gubernur Jatim, Pemkab Jember, dan para nara sumber diantaranya, Kemenkumhan, Menteri
Koord polhukam Hankam, Ketua MK, Mantan Ketua MK, Mahfud MD dan sejumlah akademisi,
praktisi, pakar hukum Tata negara lainnya
Wakil Rektor Unej, Drs
Zulfikar Ph. D menilai bahwa masih
Banyak sekali peraturan yang tumpang tindih, tidak singkron, karena ego
sektoral, ini menarik untuk menjadi pembahasan, dan perlu dibuat sistim
informasi yang bisa menata regulasi kedepan. “Yang paling penting, adalah
moral”, Timpal Mahfud MD
Bupati Jember, dr Faida,
MMR menyambut baik acara ini, bahkan
dirinya menegaskan bahwa Jember sangat terbuka, dan siap menjadi tuan rumah
yang baik, karena acara ini bukan sembarangan, dengan kegiatan ini bisa merubah
pranata hukum di Indonesia.
“Agar icon Jember Bukan
hanya kota karnaval, kota Tembakau, kota kopi, coklat dan suwar-suwir tetapi
Jember akan menjadi Kota Ilmu Pengetahuan. Untuk itu Jember siap menjadi tuan
rumah yang baik, siap menjadi CEO kegiatan nasioanal lainnya”, tegasnya yang
disambut tepuk tangan ratusan peserta.