Situbondo, MAJALAH-GEMPUR.Com. Para buruh yang tergabung dalam Serikat
Pekerja Perkebunan Nusantara (SP-BUN) PTPN XI, menolak rencana Regrouping atau penggabungan
sejumlah Pabrik Gula Di Situbondo, Jatim.
Pasalnya,
pengabungan pagrik gula (PG) yang rencananya dilakukan oleh pemerintah akan berdampak terjadinya PHK besar-besaran
karyawan. “Regrouping
akan menghilangkan areal
historis di sekitar PG”, Demikian Ketua Umum
SP-BUN PTPN XI, Beta R.S Prakoeswa, Minggu (21/1/2018)
Dampaknya,
para petani tebu akan beralih ke tanaman lain.
"Penutupan PG melalui
penggabungan PG yang satu dengan PG yang lain, akan tetap memunculkan banyak masalah.
Bahkan pendirian PG baru saja hingga saat ini belum tuntas, salah satunya pendirian
Industri Gula Glenmore (IGG) di Banyuwangi,"
katanya.
Seperti penutupan PG Demas di Besuki 1996 silam.
Sejak ditutup hingga sekarang tidak ada kegiatan
ekonomi masyarakat sekitar. Bahan baku tebu yang rencananya dialihkan ke PG Panji
juga tidak pernah ada. "Penggabungan
PG akan berdampak pemutusan hubungan kerja secara missal”, kelaunya.
Beta tak ingin rencana penggabungan PG, bernasib sama dengan penutupan PG
Kanigoro di Madiun. Alih fungsi yang
dijanjikan sampai sekarang juga belum ada kejelasannya. “Seharusnya menjadi bagian dari diversifikasi usaha. Dengan
demikian, usahanya tetap bisnis produksi gula putih”, lanjutnya.