Didampingi wakil bupati Gus Firjaun Barlaman, mengawali pidato perdananya, Bupati Hendy Siswanto menyapa semua undangan khusus Forkompimda dan semua anggota DPRD Kabupaten Jember untuk bersama membangun Jember wes wayahe lebih baik.
Terkhusus kepada rekan-rekan Jurnalis, berharap untuk selalu memberikan dan menyajikan berita-berita yang selalu insten update good news. "Kita berharapJember news, bukan bed news, demi untuk membangun Jember ke depan," harapnya, Sabtu (26/2/2021) malam.
Selain itu juga menyapa Konsultan politiknya dari LSI yang mengawal kemenangannya, turut disapa oleh orang nomor 1 di Jember ini, serta bagian protokol tidak luput dari perhatiannya. Kata dia, ini baru pertama kalinya memakai peci dan seragam bupati.
"Rasanya bercampur haru, bahagia dan ketika Jember diguyur hujan, saya dan Gus Firjaun bertanya-tanya ada apa dengan Jember ini, bahkan tadi sudah mulai ada yang banjir. Mudah-mudahan kita semua dijauhkan dari musibah banjir dan lainnya," katanya.
Saat ini, kata dia sudah resmi diperintah oleh masyarakat Jember, "Memimpin Jember tidak ringan dan sungguh luar biasa, apabila ini dilihat dari sisi berat akan menjadi berat, apabila dilihat dari sisi ringannya akan menjadi ringan apapun persoalan yang kita hadapi bersama," jelasnya.
Menurut Hendy, kurang lebihnya 2,6 juta penduduk Jember, banyak stakeholder, instansi, mulai lurah, camat sampai Forkopimda serta peran serta jurnalis untuk menyelesaikan persoalan Jember supaya persoalan itu akan terasa ringan.
Owner Rien Collection Jember ini mengaku sejak kecil, hingga saat ini, baru kali ini menginjakkan kaki dii Pendopo. "Untuk itu, di malam yang pertama ini saya memberikan sambutan dan berdiri di Pendopo ini, semoga menjadi pemicu bagi kita semua untuk memajukan Jember," harapnya.
Senin depan, Hendy akan berkirim surat ke legislatif, sebab Jember belum punya APBD, dengan semangat kolaborasi, sinergi dan akselerasi semoga eksekutif bisa bersinergi. Legeslatif adalah manifestasi perwakilan rakyat. Dirinya juga pelayanan masyarakat, tentunya akan melayani.
Ia berharap APBD bisa diselesaikan karena Jember sudah lama dalam keadaan lapar. "Bila ada koreksi kami terbuka, tentunya koreksi tersebut harus menjadi tolak uktur terstruktur dan konstruktif buat kami semua sehingga bisa menyelesaikan secara cepat," jlentrehnya.
APBD ini urat nadi penggerak pemerintahan, maka perlu sinergi, kaloborasi dan akselerasi. "Kepada Kapolres, Dandim, Ketua PN dan Kajari, kami mohon arahan dan bimbingan, agar tidak melakukan kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan yang niatnya bagus, berubah tidak bagus," katanya.
Hendy menegaskan bahwa sekarang ini Jember bukan lagi milik A, B atau milik C, tapi Jember milik bersama, sudah tidak ada lagi batas sebab masyarakat sudah menunggu, "Mari kita tunjukkan bahwa Jember bangkit dan makmur serta sejahtera," pungkas Hendy. (wht).
