Pasalnya tanaman dilahan seluas 2,86 ha ini usianya tidak lama, kisaran 10-15 tahun, dan berdampak pada Pendapatan Asli Daerah (PAD). "Di Tahun kemarin, tidak ada PAD dari Kebun itu," ujar Kadis Kadis Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Jember Imam Sudarmaji, Senin (31/1/2022).
Menurutnya, perombakan tanaman Buah Naga ke Kelengkeng bagian dari upaya penyegaran, supaya Kebun di Rembangan ini bisa lebih produktif. "Dan Kelengkeng yang ditanam, nantinya Jenis Kelengkeng yang berasal dari Jember, dan itu yang dikembangkan," tambah Imam
Imam menilai pertumbuhan Kelengkeng sendiri juga lebih cepat, bahkan dalam usia dua tahun saja, akan berbuah maksimal. Sehingga hal ini, menjadi peluang untuk percepatan PAD. "Artinya untuk perolehan PAD dan pengelolaannya itu, lebih prospek ke depannya," jelasnya
Pertimbangan lain, kata Imam, selain Buah Naga juga tidak produktif, persaingan di sektor buah naga ini sangat ketat. "Sehingga harga pasaran itu terus merosot, sehingga perlu.Lahan buah Naga ini di rombak menjadi tanaman buah Kelengkeng," Jelasnya
Sementara analisa bisnis, kata Imam, Harga Kelengkeng lebih mahal, dibandingkan buah naga per kilonya, bahkan hasil survei di pasaran nilai jual (Buah Kelengkeng) mencapai Rp 50 ribu. "Sementara buah naga hanya Rp 15 ribu, per kilonya soalnya sangking banyak nya persaingan," terangnya
Imam berharap tanaman ini, mampu jadi Icon baru bagi Jember, sebab dari hasil penelitian komoditas tersebut punya potensi besar. "Bibit Kelengkeng Jenis baru, dan bisa bersaing dengan kelengkeng Thailand, sehingga Kelengkeng ini akan bisa jadi icon Jember yang baru," terangnya
Penanaman akan di lakukan Bulan ini, dengan menggandeng pihak Swasta yang telah bekerja dengan Perguruan Tinggi. "Untuk Kajian akademik, bahkan dari hasil Kajian yang sudah ada, Buah Kelengkeng itu bisa dibuahkan kapan kapan saja, sesuai keinginan yang kita mau," tandasnya. (naw).