 |
| Latihan intensif Kontingen Catur Unej menjelang Pomprov Jatim 2025. (Foto: Humas Unej) |
Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com - Rafi Dzaki Darmawan, mahasiswa baru Program Studi Teknik Sipil Universitas Jember (Unej), mencetak kejutan besar di ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Provinsi (Pomprov) III Jawa Timur 2025. Dalam debutnya di arena kompetisi resmi, Rafi berhasil menumbangkan unggulan pertama dari Universitas Brawijaya dan mempersembahkan medali emas untuk kampusnya di kategori perorangan putra cabang olahraga catur.
Tak hanya berhasil membawa pulang emas, prestasi Rafi semakin mencengangkan karena ia harus menghadapi lawan-lawan tangguh, termasuk atlet bergelar Candidate Master (CM) dari universitas-universitas ternama seperti Universitas Brawijaya, UIN Maulana Malik Ibrahim, dan Universitas Negeri Malang.
“Sebelum pertandingan, saya menganalisis langkah-langkah favorit lawan dan menyiapkan strategi untuk mengantisipasinya. Itu menjadi kunci kemenangan saya,” ujar Rafi saat diwawancarai usai pertandingan.
Rafi bukan satu-satunya penyumbang medali dari kontingen catur Unej. Dua atlet lainnya turut menambah perolehan medali dengan raihan dua perunggu. Nafhan Itmamil Humam, mahasiswa Kedokteran 2024, sukses meraih perunggu di kategori perorangan putra, sementara Cyntia Putri Novitasari dari Akuntansi 2024 menyumbangkan perunggu di kategori perorangan putri. Sementara itu, atlet Rafif Asyam Bahi juga tampil mengesankan dengan finis di 10 besar.
Secara keseluruhan, Tim Catur Unej membawa pulang tiga medali, melebihi target awal yaitu dua medali perak.
Pelatih dan persiapan intens menjadi salah satu faktor utama kesuksesan tim ini. Selama satu bulan sebelum kompetisi, para atlet menjalani latihan rutin empat hingga lima kali seminggu. Fokus latihan meliputi strategi pembukaan, permainan tengah dan akhir, hingga simulasi pertandingan menggunakan perangkat lunak analisis catur.
“Selain berlatih di Unit Kegiatan Mahasiswa Catur Unej, saya juga hampir setiap hari sparing di warung catur. Intensitas latihan ini penting agar terbiasa menghadapi tekanan,” ujar Rafi.
Ia juga menekankan pentingnya manajemen waktu agar prestasi akademik dan olahraga tetap seimbang. “Saya selalu membuat skala prioritas. Tahu kapan waktunya belajar dan kapan waktunya bermain catur. Konsistensi dan tidak takut gagal adalah kunci,” imbuhnya. (eros)
