Menurut Titik, dia bersama keluarga sudah pindah ke Surabaya pasca putrinya lulus di SMPN 2 Tamanan. Namun, Titik merasa terkejut ketika mendaftarkan anak di SMK Penerbangan Surabaya. Nama anak tercatat sebagai pendaftar di PKBM Handayani.
"Waktu saya mendaftarkan, data anak saya ditolak karena sudah terdaftar di PKBM Handayani Desa Kemirian. Padahal, anak saya tidak pernah mendaftar disana," kata Titik, melalui telepon selulernya, Minggu (31/8/25).
Titik mengaku harus bolak balik ke Kabupaten Bondowoso, mendatangi SMPN 2 Tamanan, melakukan upaya Klarifikasi atas kejadian itu. Namun, kata titik, pihak sekolah juga tidak mengetahui jika data anaknya telah muncul di PKBM.
"Saya coba komunikasi dengan pihak sekolah SMPN 2 Tamanan. Tapi pihak sekolah mengaku tidak tau. Terus, siapa yang mengambil data anak saya, dan mendaftarkan ke Lembaga itu," ujar titik.
Titik mengaku, telah dirugikan atas pencatutan data siswa oleh PKBM Handayani. Sebab, pendaftaran anak sempat tertunda lantaran tidak bisa memasukan data. Dia berencana, melaporkan pihak PKBM, lantaran telah melakukan pencatutan tanpa seijin pihak siswa dan orang tua.
"Saya telah dirugikan, karena lembaga itu memasukan data ilegal. Waktu saya banyak terkuras untuk mengurus dan melakukan upaya penghapusan data anak di PKBM Handayani," paparnya.
Tidak sukar menelusuri googlemaps PKBM Handayani, selain nomer telepon 0813 3696 3*** yang ternyata tidak ada WA nya dan tidak bisa dihubungi via seluler, ada juga ulasan tentang PKBM Handayani dari akun google inisial "T" yang menuliskan bahwa PKBM Handayani adalah tempat pembelajaran yang sangat baik dan sempurna.
Sampai berita ini diturunkan, wartawan masih kesulitan menghubungi pihak PKBM Handayani. Hanya saja rekam jejaknya di mesin pencari google cukup mentereng, bahkan AI bisa mendeteksi bahwa PKBM Handayani punya NPSN P990830
2. (d1q, r1c)