Translate

Iklan

Iklan

Petisi Petani Tebu Rakyat Semboro

5/05/12, 17:05 WIB Last Updated 2013-12-08T18:38:26Z
Allah Akbar !....... Merdeka !........

1.       PTPN XI menyimpang dari pancasila. PTPN XI sebagai alat Negara yang berfungsi untuk mensejahterakan petani tebu ternyata tak berfungsi sehingga kehadiran Negara tidak di rasakan oleh petani tebu, hal itu menyebabkan NKRI dalam bahaya.

2.       Petani harus di libatkan dalam pengelolaan pabrik gula kalau ingin serius menyelesaikan persoalan pergulaan nasional.
3.       Profit sharing dana talangan gula petani tebu harus 0% bagian investor dan  100% bagian petani tebu dan petani tebu siap di talangi di bawah HPP gula 2012(8100/Kg), artinya selisih lelang akan di berikan ke petani semua dan investor tak akan menanggung resiko jika lelang gula jatuh di bawah HPP gula 2012, juga petani siap menanggung biaya- biaya yang muncul guna pengadaan dana talangan tersebut.
4.       Rendemen petani tebu harus 8%.
5.       Petani mulai hari ini akan melakukan kerja kerja penebangan tebu dan akan di kirim ke pabrik-pabrik yang menerimanya sampai dengan munculnya keberaniaan dan ketegasan direksi PTPN XI tanpa harus membenturkan/adu domba SKW/PTA dengan petani.

Semboro, 5 Mei 2012

Catatan :
Petisi ini di buat dalam forum rapat Paguyuban Petani Tebu Rakyat (PPTR ) Jember yang  dihadiri 50 orang dari perwakilan simpul simpul PPTR (Sumberbaru, Tanggul, Semboro, Umbulsari, Kencong, Bangsalsari, Jenggawah, Balung, Mayang, Silo) serta 2 orang kepala bagian di PG Semboro beserta staf 4 orang juga 1 orang dari “APTRI”.

Dalam rapat terkuak :
Adanya praktek-praktek penyimpangan  PANCASILA, seperti indikasi pemiskinan petani secara masif, terstruktur sistematis yang diwatirkan akan berujung kekufuran (mendustakan dan mengingkari nikmat tuhan), karena dalam pelayanannya terkesan membedakan petani atas status luas lahan bukan atas dasar kemanusiaan...

Menggunakan teknik belah bambu dan diskriminasi untuk memecah petani, aspirsi petani tebu murni/kelompok petani tidak pernah di gubris tetapi aspirasi kelompok petani yang tidak menceminkan keinginan petani tebu, yang justru mewakili kepentingan PEMBURU RENTE malah di akomodir, ketidak adilan dan penindasan masih terjadi sampai saat ini....

Adanya gejala gejala ketidak konsistenan di PG semboro, contoh kasus, awalnya ada sosialisasi PROFIT SHARING 0% lalu sekarang di hentikan...

Ketika ada sekelompok petani tebu Semboro yang mengatasnamakan petani  tebu perubahan ( PTP ) yang mengantarkan (30 Mei 2012 ) surat aspirasi mereka ke direksi yang di damping investor  yang siap menalangi gula petani lebih tinggi Rp 250/Kg gula dari HPP Gula 2012 (artinya investor siap talangi 8350/Kg) dengan PROFIT SHARING 0% Investor, tetapi apa yang di dapat kelompok PTP dan investor ? ...

Di temui jajaran direksi saja tidak, malah staf yang menerima, mereka menjawab investornya tetap seperti tahun sebelumnya dan PROFIT SHARING tetap 60 – 40, makanya tidak salah kalau petani menduga kuat adanya konspirasi petani di dorong melalui aparat PG untuk menuntut PROFIT SHARING 0% sebagai tekanan ke investor lama tetapi direksi sedang terjadi DEAL DEAL dengan tujuan  “ berapa bagian kami ? ...... kalau ndak ! .....  aduh ... tak iyyeh mak !!!..

ADM PG semboro 30/4/2012 kata giling tanggal 24/5/2012 tetapi tadi pagi PG semboro keluarkan kebijakan tiba tiba akan giling 18/5/2012 ....... la apa gak salah petani duga  “apa udah ada deal antara direksi baru +  dirut lama + investor lama..?“

Saat ini petani semboro sedang melancarkan “OPERASI DEWATA” dan “OPERASI SURYA” juga “SERANGAN FAJAR” dan hari sabtu 12/5/2012 petani tebu akan kumpul lagi untuk evaluasi sekaligus susun dan isi “DAFTAR MUSUH PETANI TEBU“.
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Petisi Petani Tebu Rakyat Semboro

Terkini

Close x