Translate

Iklan

Iklan

Tak Punya Biaya, Anak Yang Terjangkit Hidrosefalus, Tak Bisa Berobat Ke RS dr Subandi Jember

8/11/12, 21:00 WIB Last Updated 2013-12-08T19:37:17Z
Jember, MAJALAH-GEMPUR.COM Nabia, Anak yang masih berumur 2 tahun ini, terpakasa selama ini harus menanggung sakit dirumahnya. Kepalanya terus membesar, seperti tumor ganas, atau dikenal dengan penyakit Hidrosefalus. Lantaran tidak punya biaya, Nabia sampai saat ini  belum kelar dibawah ke rumah sakit dr Subandi Jember untuk menjalani operasi.

Orang tua dari anak 4 (empat) bersaudara dari pasangan suami-istri Paiman dan Fatima yang tinggal di Dusun Sumber Duren RT 002 RW 003 Desa Glagah Wero Panti Jember Jawa Timur ini tidak bisa berbuat banyak, karena mereka tergolong masyarakat yang kurang mampu (serba kekurangan) bahkan namanya teresgister di buku Desa Glagahwero. sehingga tidak mampu membiayai operasi di rumah sakit, terpaksa Nabia hanya dibiarkan tergeletak dirumahnya dan hanya dirawat seadanya. “jangankan untuk biaya ke rumah sakit mas, untuk kebutuhan hidup sehari-hari saja, alhamdulilah kalau bisa menculupi. Keluh Paiman ayah Nabia kepada media ini.

Untuk mencukupi kebutuhan sehari menurut Paiman diperoleh dari penghasilan mencari pasir disungai Dinoyo Desa Glagahwero, itupun kalau keadaannya memungkinkan untuk bekerja, kalau sakit maka sang Istri yang harus menggantikan posisi mencari nafkah untuk menghidupi 6 anggota keluarganya, terkadang perhari mereka hanya menghasilkan Rp. 20.000  sampai Rp. 25.000 untuk biaya makan, sekolah dan biaya lain-lain. Sehingga kami terpaksa membiarkan Nabila tergeletak dirumahnya. Keluhnya.

Berdasarkan  informasi dari pihak RSU Dr. Soebandi Jember yang diterima keluarga  bahwa Rumah Sakit dr Subandi Jember hanya bisa menanggung biaya kamar dan Operasi saja yang gratis. Sementara untuk alat yang akan dipasangkan di kepala Nabia dan obat biusnya harus ditanggung oleh keluarga. Keluarga harus menyiapkan anggaran sebesar 8 juta rupiah. 5 juta rupiah untuk alat yang akan dipasangkan di kepala Nabila dan 3 juta rupiah  untuk obat bius. Belum lagi biaya lain-lain mas. tambahnya.

Diakui memang ada warga sekitar tempat tinggalnya, baik tokoh masyarakat, Perangkat Desa, Pemuda Pemudi LSM maupun Pers, membantu secara sukarela. Termasuk bantuan dari puluhan siswa-siswi SMA Rambipuji  yang tergabung dalam OSIS ditambah 1 perwakilan dari SMA 2 Jember, 2 orang SMA 3 Jember, 1 SMA 1 Arjasa, dan SMKN1 Sukorambi, selama kurang lebih 5 hari mencari sumbangan sukarela untuk Nabia.

Mereka tersebar di beberapa titik perempatan, pertigaan lampu merah, mulai dari lapangan Tanggul, Bangsal Sari, perempatan Kaliputih, depan Carrefour, depan atau bundaran gedung DPRD Jember. Hingga terkumpul  anggaran kurang lebih Rp. 6.129.850,- (Enam Juta Seratus Dua Puluh Sembilan Ribu Delapan Ratus Lima Puluh Rupiah).Kami selaku orang tua menyampaikan terima kasih, semoga Allah yang membalasnya.  

Ucapan terima kasih juga disampaikan Sutikno, mewakili keluarga Nabia. Sutikno yang jugu sebagai Koordinator LSM GEMPAR Jember Barat. merasa bangga melihat ada siswa-siswi SMA yang sangat peduli “saya sangat bangga dan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan dan jerih panyahnya. Mudah-mudahan ada pihak lain yang juga akan membantu, sehingga dalam waktu dekat Nadia dapat segera dapat dioperasi.

Disamping itu Sutikno juga menghimbau agar Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember supaya memperhatikan masyarakat kecil/miskin, jangan malah dipersulit dalam mengurus surat-surat yang memang diperlukan oleh korban/ yang memerlukannya. (Nang/eros).
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Tak Punya Biaya, Anak Yang Terjangkit Hidrosefalus, Tak Bisa Berobat Ke RS dr Subandi Jember

Terkini

Close x