10 Wartawan Diberangkatkan ke Singapura, 1 Umroh Ke Mekah
Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Acara sambung rasa dan buka puasa bersama yang digelar Humas Pemkab
Jember Jawa Timur, Selasa (23/7) di Hotel Aston International Jember, menuai protes sejumlah wartawan karena dinilai
diskriminatif.
Pasalnya
yang diundang hanya sebagian kecil pimpinan media lokal, biro harian, dan mingguan. Hal ini
sama saja humas telah membikin gap antar wartawan,” Demikian ungkap wartawan mingguan yang saat itu tak mendapat undangan, Marjuni, salah satu wartawan koran mingguan investigasi yang juga anggota PWI usai ngeluruk kantor Humas Pemkab Jember Rabo
(24/7).
Kekecewaan
serupa disampaikan Kabiro media mingguan Baratha Pos, M Ali Mahrus. Menurut Ali Mahrus, untuk
menentukan undangan, humas harus mempunyai standar. “Apakah medianya
aktif terbit atau
tidak,” tegas Ali Mahrus.
Menurut
Ali Mahrus, keberadaan wartawan
di Jember menjamur.
Jumlahnya mencapai ratusan. “Untuk
itu harus memilih media yang benar-benar aktif. Bukan seperti ini caranya, ada wartawan yang medianya tidak aktif diundang, sementara media yang aktif tidak undang,” cetusnya.
Seharusnya,
masih kata Ali Mahrus, Humas harus memverifikasi keberadaan media setiap tahunnya.
Cara ini pernah dilakukan pimpinan sebelumnya, yaitu setiap media mingguan dan
media bulanan menyaerahkan 6 atau 3 terbitan terakhir agar tidak menimbulkan
kecurigaan.
Salah seorang wartawan
media online, Udik, sempat hadir di buka puasa bersama. Namun ia tidak jadi masuk ke ruangan buka bersama. Ia
mengatakan banyak diantara wartawan mingguan yang tertahan di luar hotel.
“Ada juga kok
wartawan yang tidak diundang bisa masuk, tapi saya tidak masuk, karena saya di-sms teman-teman bahwa yang tidak mendapat undangan
tapi nekat masuk akan merasa malu, karena seperti tidak direken (dihargai, red). Jadi
saya tidak masuk,” ujarnya.
Lain lagi dengan
Buyung, salah satu wartawan mingguan. Meski dirinya diajak masuk oleh beberapa kapala dinas yang hadir, dirinya
enggan masuk.
Ia batal masuk karena ada sms
dari temanya yang sudah terlanjur di dalam menyarankan agar tidak masuk.
“Saya rencananya masuk,
tapi setelah ada sms dari teman-teman yang isinya mengatakan bahwa lebih baik
tidak usah masuk malah nanti akan malu sendiri. Ya
saya urungkan, meskipun ada kepala dinas yang mengajak saya masuk,” ujarnya.
Hal
yang sama juga dirasakan wartawan
Koran Mingguan terbitan Jakarta, Andik. Ia bahkan menyarankan humas harus memahami kondisi wartawan di Jember. “Untuk acara buka puasa,
alangkah baiknya Humas mengumpulkan data, seperti media-media mingguan itu harus mengumpulkan
beberapa edisi ke humas, sehingga tahu aktif-tidaknya media itu,” katanya.
Andik
menyebutkan ada pimpinan media
yang terbitan terakhirnya sekira bulan Februari lalu. “Tapi mereka mendapat undangan. Ada juga media yang hanya muncul pada saat menjelang
lebaran saja. Jadi Humas
harus pinter dan selektif dalam mengundang,” ujarnya.
Pantauan
MAJALAH-GEMPUR.Com, acara buka puasa di Hotel Aston International
yang digelar Humas Jember hanya dihadiri beberapa pimpinan media
cetak mingguan, biro
wartawan harian, wartawan eletronik, dan beberapa wartawan online. Sementara beberapa wartawan mingguan lainnya tidak bisa ikut dalam acara tersebut karena tidak mendapat undangan.
Kabid Media Humas
Pemkab Jember, Agung, mengatakan Kabag Humas Sandy Suwardi Hasan sedang
berada di Surabaya.
Agung membenarkan wartawan yang
diundang hanya 40 orang. “Yaitu 10 wartawan TV,
10 wartawan harian, 10 wartawan radio, dan 10
wartawan mingguan.
Namun banyak juga wartawan yang
tidak mendapat undangan tetap masuk dan kami tidak melarangnya kok,” ujarnya.
Agung juga
mengatakan ada intruksi dari Bupati
Jember agar undangan dibagi secara merata. Alasannya, karena anggaran yang terbatas sehingga hanya 40 orang yang diundang. “Namun bagi yang tidak mendapat undangan saat berbuka
puasa bersama, Humas juga mengagendakan. Seperti saat acara jalin kebersamaan antara Humas
Pemkab Jember dengan wartawan mingguan di Rumah Makan Cempaka beberapa waktu
yang lalu,” ujar Agung.
“Kami sudah
berusaha memperlakukan teman-teman media secara merata dan sama. Bagi yang tidak diundang pada acara buka puasa bersama,
mereka kami beri iklan. Tidak hanya itu, kami juga akan tetap mengadakan acara sambung rasa
dengan jurnalis mingguan juga nantinya,” ujar Agung . (Edw)
Bupati
Jember Berangkatkan 10 Wartawan ke Singapura, 1 Umroh
Acara buka puasa bersama yang digelar Humas Pemkab Jember di Hotel Aston International wajar jika menjadikan beberapa wartawan yang
tidak diundang menggerutu. Sebab, ada pembagian voucher belanja dan tiket
plesir ke Singapura. Juga ada hadiah umroh.
Pemberian hadiah
itu langsung dilakukan oleh, Bupati
Jember MZA Djalal yang hadir dalam
buka puasa dengan kemasan sambung rasa itu.
Sebelas orang wartawan terpilih
dalam pengundian usai acara yang digelar pada Selasa (23/7/2013) malam. Awalnya, Pemkab Jember hanya memberikan hadiah satu orang berangkat umrah. Namun, spontan, saat memberikan sambutan, Djalal menambah hadiah bagi 10
wartawan yang beruntung untuk berangkat ke Singapura.
Bahkan khusus untuk 10 wartawan yang
ke Singapura, Djalal mengundi sendiri hadiah dalam sesi bagi-bagi doorprize
itu. Beberapa wartawan yang beruntung diantaranya Totok (Harian Memo Timur), Rangga (Harian Radar
Jember), Anam (Media Indonesia), Samsul Khoiri (TV One), Sunarto (TVRI), Erie
(Lintas Jatim), Gangsar (SOROT), Suhaimik (VIP), Juliatmoko (Seputar
Indonesia), Mulyadi (Titik0km.com). Sedangkan yang mendapat hadiah umroh
seorang wartawan dari tabloid Global.
Djalal berharap wartawan yang
mendapat hadiah berangkat ke Singapura itu tidak hanya mengerti seputar Jember
saja, tapi bisa belajar banyak dari Singapura. "Biar tidak seperti katak dalam tempurung. Pulang dari sana, satu
orang membawa satu investor biar Jember makin maju," ujar Djalal.