
Banyuwangi, MAJALAH-GEMPUR.Com. Pegiat Forum Pemantau Aset Negara (FPAN), Pelni
Rompies beserta aktivis Banyuwangi laporkan Kadispendik Dan Bupati Banyuwangi ke
KPK Jakarta.
Kedatangan FPAN bersama
beberapa LSM di Banyuwangi ke Komisi Pemberantasan Korupsi KPK), untuk melaporkan dugaan Korupsi,
Kolusi, Nepotisme ( KKN ) pada kegiatan pembangunan gedung SMK Negeri 2
Tegalsari, Kabupaten Bayuwangi.
"Melalui FPAN ini
kita melaporkan dugaan terjadinya KKN pada kegiatan pembangunan gedung SMK
Negeri 2 Tegalsari senilai 9,6 milyar rupiah,” tegas ketua LSM Somasi yang
tergabung di FPAN dalam rilisnya yang diterima media ini, Suparmin SH, Selasa
(14 /11/17).
Dikatakan aktivis gaek
berambut putih ini, pada pembangunan gedung ada indikasi kongkalikong, salah
satunya pengadaan tanah lokasi bangunan. ”Contohnya adalah tanah yang digunakan
untuk lokasi bangunan SMKN itu ditengarai adalah milik ayah kandung Bupati Banyuwangi,
Abdullah Azwar Anas,” Jelasnya.
Sementara Pelni Rompies
juga ikut memberikan keterangan, pada tahun anggaran APBD 2016 ada tender
proyek senilai 9,6 milyar, dan pemenangnya ada dua PT. Yaitu PT. Tiga Jaya Blambangan
dan PT. Arisko Cipta Graha Sarana yang keduanya beralamatkan di Banyuwangi.
Menurutnya,juga ada dugaan penyimpangan lainnya, karena dari
alokasi anggaran, hanya digunakan untuk pengerjaan atap saja, sedang pendirian
sekolah, diduga tidak memenuhi syarat, karena di sekitar situ banyak
sekolah-sekolah swasta yang masih eksis,” beber pria jebolan FPOK IKIP PGRI
Banyuwangi ini.
Sementara Kepala Dinas
Pendidikan (Kadispendik) Banyuwangi, Sulihtiyono yang dihubungi media ini
melalui WhatsApp pada Selasa malam (14/11/17) pukul 19.36 WIB, hingga berita
ini dipublikasikan masih belum memberikan jawabannya. (kim)