Translate

Iklan

Iklan

Kesadaran Sejarah: Upaya Menggali Dan Mengembangkan Aset Bagi Pembangunan Wilayah

8/13/11, 00:48 WIB Last Updated 2011-08-12T17:52:28Z

 Oleh ; Y. Setiyo Hadi (Mas Yopi)*

Sejarah bersangkutan dengan masa lalu. Ada keterkaitan antara masa kini dengan masa lalu dan masa depan, karena ketiganya merupakan satu kesatuan (intergrated) dalam kehidupan manusia yang bersentuhan dengan lingkungan (alam).

Keberadaan suatu bangsa terlihat dari asal usulnya di masa lalu serta keberadaan di masa kini dan daya tahan dalam menghadapi tantangan di masa datang. Dari sinilah letak dari pentingnya mempelajari sejarah dan budaya yang dimiliki masyarakat dan bangsa Indonesia, karena sejarah dan budaya yang dimiliki masyarakat dan bangsa merupakan aset.

Sangat penting untuk mengetahui latar belakang (background) suatu wilaya atau masyarakat yang berproses seiring dengan jalannya waktu dari masa ke masa. Nilai pentingnya dari kesadaran sejarah terletak dari upaya identifikasi berbagai ptensi dan aset kewilayahan yang dimiliki oleh masyarakat atau bangsa yang dikelola oleh pemerintah.

Sumber daya yang dimiliki di bumi Nusantara ini merupakan milik negara yang dikelolah oleh pemerintah untuk kesejahteraan seluruh rakyat. Ini merupakan amanat / misi yang sangat jelas termaktub dalam Undang-undang Dasar yang dimiliki bangsa dan negara Indonesia. Pengelolaan sumber daya yang dimiliki bangsa Indonesia bukan untuk individu atau golongan tertentu, namun untuk kemakmuran dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

Wilayah Kabupaten Jember, sebagai bagian yang otonom dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, memiliki potensi dan aset yang tidak dapat lepas dari pendekatan budaya (culture approach) merupakan wilayah yang memiliki keanekaragaman budaya yang kompleks (multiculture).

Jember memiliki sejarah yang panjang, sepanjang keberadaannya dari awalnya. Memang benar bukti sejarah tertulis tentang awal keberadaan Jember belum jelas keterbukaannya. Namun beberapa sumber yang berasal dari abad 15 dan abad 18 telah membuktikan bahwa nama-nama tempat di wilayah Kabupaten Jember telah dikunjungi oleh Raja Mojopahit HAYAM WURUK dan seorang pendeta Hindu dari Tanah Sunda yang bernama Bujangga Manik. Sumber ini adalah Kitab Negarakretagama dan Naskah Sunda Bujangga Manik.

Beberapa nama lokasi yang dikunjungi dan dilewati Hayam Wuruk dalam Negarakretagama, serta yang dikunjungi Bujangga Manik yang termaktub dalam Naskah Sunda Bujangga Manik, yang berada di Kabupaten Jember pada saat ini masih ada. Hal ini menunjukkan bahwa sejarah wilayah Kabupaten Jember perlu ditarik garis jauh sebelum abad 16 Masehi.

Sumber kolonial Belanda, salah satunya artikel C.J. Bosch yang berjudul “Aanteekeningen Over De Afdeeling Bondowoso (Residentie Bezoeki)” yang ditulis pada tahun 1848 dan diterbitkan pada tahun 1857, menyebutkan bahwa Jember sebelum abad ke 19 M menjadi bagian wilayah Poeger (landschap Poeger) dan menjadi bagian dari pemerintahan Poeger (Regenschap Poeger).

Pada perkembangan selanjutnya, setelah tewasnya Pangeran Ario Wirodhiningrat (pemimpin atau Bupati Poeger) pada tahun 1757 akibat peperangan dengan Raja Banyuwangi (yang didukung Raja Goesti Ketoet dan Goesti Kaba Kaba dari Bali), wilayah Poeger terbagi menjadi empat yaitu: di Poeger, di Djember, di Sentong dan di Pradjekan yang masing-masing dipimpin oleh seorang Bekel (C.J. Bosch, hal. 476).

Keterangan di atas merupakan sebagian dari data historis (sejarah) untuk Wilayah Kabupaten Jember yang berasal dari abad 16 sampai abad ke 19 Masehi. Upaya penggalian dan pengembangan potensi sejarah wilayah Jember perlu digiatkan sehingga aset yang dimiliki Jember tidak hilang begitu aja, bahkan dengan kesadaran sejarah ini akan mempertahankan aset yang dimiliki untuk dikembangkan dalam mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan bersama.

Pentingnya kesadaran sejarah terletak untuk orientasi yang bermakna dalam membangun masa depan bangsa sebagai bagian tanggung jawab dalam penegasan keberadaan sebagai bangsa.

* Penulis Aktif di Njagong Reboan Negara Kretagama, Ketua Rayon FKPPI Kec. Kencong Jember dan Nulis Sejarah dan Budaya.
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Kesadaran Sejarah: Upaya Menggali Dan Mengembangkan Aset Bagi Pembangunan Wilayah

Terkini

Close x