Banyuwangi, MAJALAH GEMPUR.Com. Warga Desa Gambor, Singojuruh, gempar.
Pasalnya pada pukul 15.00 Wib, ditemukan sosok mayat perempuan dalam kondisi
tertelungkup dibawah jembatan.
Belakangan, diketahui identitas korban bernama
Rima Lutfiasari, warga Dusun Sukodadi RT 01 RW IV, Desa Sraten, Kecamatan
Cluring. “Identitas korban diketahui setelah beberapa warga yang berkerumun
mengenali gadis tersebut,” ungkap sumber media ini yang tidak mau disebutkan
identitasnya. (Hakim Said)
Diperkirakan, usia mayat tanpa
identitas yang ditemukan dekat sungai Sasak Bomo itu sekitar 17 tahun. Kulitnya sawo matang, rambut panjang sebahu, ketika
ditemukan, mengenakan kaos hijau dan bercelana jeans biru. Diduga, mayat
perempuan tersebut adalah korban pembunuhan yang disertai pemerkosaan. Hal itu
terlihat dari luka tusuk dibagian dada dan bagian tubuh lainnya serta kondisi
celana korban yang tidak terkancing saat ditemukan.
Selang lima jam kemudian,
tim Buser Polres Banyuwangi bersama jajaran Polsek Srono berhasil membekuk dua
pelaku pembunuhan sadis yang korbannya adalah Rima Lutfianasari, warga Dusun
Sukodadi RT 01 RW IV, Desa Sraten, Kecamatan Cluring serta masih berstatus pelajar
SMAN Purwoharjo.
Sedangkan dua pelaku
diketahui bernama FGAF, warga Dusun Simbar, Desa Tampo, Kecamatan Cluring dan Frh,
berusia 16 tahun yang masih berstatus pelajar SMK swasta di Cluring,
berdomisili di Desa Wonosobo, barat jalan simpang tiga arah SMA Negeri,
Kecamatan Srono.
Keterangan yang berhasil
dihimpun media ini, diduga motif dibalik pembunuhan terhadap korban yang tak
lain bekas pacar pelaku yang bernama Firman, adalah keinginan menguasai motor honda
Beat milik korban. Hal itu berawal dari dijemputnya korban oleh pelaku
dirumahnya pada siang hari sebelumnya.
Kapolsek Srono, AKP Jodana
Gunadi, SH, menyatakan, ikhwal tertangkapnya kedua pelaku justru pihaknya
mendapat petunjuk dari temuan sandal korban di TKP. “Ketika anggota kami
berpatroli melewati jalan Dusun Sukomukti, juga menemukan sandal yang sama.
Akhirnya berbekal petunjuk temuan sandal itulah kami langsung melacak dan
bersama tim Buser melakukan penangkapan kedua pelaku dirumah masing-masing pada
pukul 19.45,” bebernya kepada wartawan MAJALAH GEMPUR.Com.
Selasa (30/10)
Mengingat TKP-nya terjadi
di tiga wilayah, akhirnya kedua pelaku langsung dikirim ke Mapolres Banyuwangi
untuk proses hukum selanjutnya. “Penyidik Sat Reskrim Polres Banyuwangi yang
menangani perkaranya. Barang bukti yang kami sertakan antara lain sebuah pisau,
sandal merah dan honda beat milik korban,” tandas Jodana, yang juga mantan
Kapolsek Pesanggaran, itu kepada wartawan media ini.
Pertama kali yang
menemukan mayat perempuan nahas tersebut adalah Poniran (30), warga Dusun
Melik, Desa Parijatah Wetan, Kecamatan Srono dan Suraji (39), warga Dusun
Krajan, Desa Gambor, Kecamatan Singojuruh, yang bekerja sebagai pengayak pasir
disebelah jembatan tersebut.
Awalnya, dua orang
pengayak pasir itu mengira ada orang gila sedang tiduran dibawah jembatan.
Namun sewaktu dipastikan, ternyata diketahui adalah sesosok mayat perempuan
yang terlihat berdarah-darah dengan luka bekas tusukan benda tajam.
Akhirnya, tanpa menunggu
lama kedua pekerja kasar itu langsung berteriak minta tolong kepada warga
sekitar dan meminta bantuan untuk melaporkan temuan mayat perempuan itu ke
polisi. Satu jam kemudian petugas kepolisian baru datang, langsung mengevakuasi
korban dan menaikkan ke dalam mobil ambulance serta dilarikan ke RSUD
Blambangan, Banyuwangi.
Arus lalu lintas dijalan
raya jurusan Genteng-Singojuruh tersebut sempat terhambat dan jalanan menjadi
macet akibat kerumunan warga yang berusaha melihat kondisi temuan mayat
perempuan itu.