Saksikan malam ini Sabtu (8/10) detik-detik tenggelamnya (Tutup
Giling akibat di boikot bahan baku tebu petani) Kapal induk utama PTPN XI yaitu PG
Semboro.... akibat gempuran gerilyawan petani Semboro (Kerugian ditaksir 15 milyar,
sedangkan tahun 2010 rugi 25 milyar). Seminggu sebelumnya, 30 September 2011, kapal
induk lainnya PG Jatiroto, ditenggelamkan lebih dulu.
Sedangkan sekoci-sekoci
yang telah berhasil ditenggelamkan yaitu PG Redjosarie Magetan, PG Pagottan
Madiun, PG kedawung Pasuruan, PG Wonolangan Probolinggo, PG Gending
Probolinggo, PG Prajekan, Bondowoso.
Sedangkan yang
ditenggelamkan sebelum Hari Raya yaitu PG Soedhono Ngawi, PG Kanigoro Madiun, PG Poerwodadie
Magetan, PG pajarakan Probolinggo.
Saat ini tersisa 4 sekoci
saja yaitu di Situbondo (PG Asembagus, PG Pandjie, PG Olean, PG Wringinaom)
Ini diberikan keleluasaan oleh
gerilyawan karena Serikat Pekerja PG-PG se-Situbondo mengajak damai dengan
kompensasi ikut mendukung tuntutan petani yaitu merivisi profit Sharing dana
talangan 60% petani -40% investor dan akan memberantas “Oligarki hitam N XI” (Pemburu rente/Samurai Gula, Politisi
Petani/Wakil Petani, Birokrat/Direksi N XI) Pada pemilihan Direksi PTPN XI
tahun 2012.
Mendung Kelabu di PTPN XI….
Saatnya petani mengganyang
penindas….
“Sang Hero” pun tidak mampu
membendung ketika 15 juta kwintal tebu petani PTPN XI dilarikan oleh gerilyawan
petani ke PG Krebet Baru RNI Malang, PG-PG PTPN X diwilayah Jombang_Madiun_Kediri,
PG Swasta Candi Sidoharjo, dan PG Swasta Kebon Agung Malang.
Direksi PTPN XI menyongsong
pemilihan Direksi 2012 dengan tragis. Tahun 2010 tidak mampu nyicil dana
Revitalisasi pabrik gula 300 milyar.
Tahun 2011 juga akan tersendat lagi. Waduh…. Waduh….!
Sms kami terima dari
ketua Harian Paguyuban Petani Tebu (PPTR)
PTPN XI (dikirim 8 Oktober
2011 Jam: 23.12.27)