Translate

Iklan

Iklan

Ritual Osing Kebo-Keboan Di Banyuwangi, Berlangsung Meriah

11/25/12, 21:00 WIB Last Updated 2012-11-26T10:09:11Z
Banyuwangi, MAJALAH GEMPUR.Com. Sebagai bentuk ungkapan rasa syukur dan tanamannya dijauhkan dari hama, para petani gelar upacara adat Ritus Kebo-Keboan.


Sejak pagi, upacara yang digelar pada Minggu 25 Nopember 2012 dan sudah menjadi agenda tahunan mulai dipadati ribuan masyarakat yang ingin melihat dari dekat upacara adat kebo-keboan atau yang lazim disebut Ritual Using (Ritus) Kebo-Keboan ini.

Acara warga Dusun Krajan, Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi, Jatim yang digelar setiap bulan Suro (dalam kalender Jawa) ini, sedianya akan dimulai jam 8 pagi dan dibuka Gubernur Jatim, Soekarwo, tersebut sempat molor beberapa jam dari jadual yang ditentukan panitia. Pasalnya, informasi yang diterima panitia Soekarwo sudah berada di Banyuwangi.

Namun sayangnya setelah ditunggu hingga pukul 10.00 Wib, orang nomor satu di Provinsi Jawa Timur itu tak kunjung datang. Akhirnya, pesta rakyat itupun dibuka oleh sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, Fajar Swasana, SH, mewakili Bupati Abdullah Azwar Anas, yang berhalangan hadir karena sedang melakukan kunjungan dinas keluar negeri.

Kendati cuaca terik matahari sangat menyengat, tidak menyurutkan ribuan penonton untuk beranjak dari lokasi berlangsungnya Ritus. Riuh penonton baru terjadi setelah segerombolan manusia yang  berdandan ala Kebo (kerbau) keluar ditengah jalan berjalan menyusuri arena diperempatan Dusun Krajan, Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh.

Sontak dari jajaran penonton tidak sedikit yang harus lari tunggang langgang karena takut disenggol Kebo jadi-jadian. Maklum, tubuh kebo-keboan itu penuh dengan lumpur dan cat warna hitam yang melumuri seluruh tubuhnya. Bahkan dalam Ritus tersebut, beberapa Kebo jadi-jadian sengaja mendekap dan mengusap-usapkan lumpur hitam yang menempel ditubuhnya kepada penonton ibu-ibu maupun pemuda-pemuda. Sehingga sempat terdengar jeritan histeris ketakutan dari mereka walaupun sebenarnya tidak ada hal yang membahayakan.

Moh. Syarfin, selaku tetua adat sekaligus yang memandu serangkaian acara menyatakan, bahwa apa yang diperbuat oleh para Kerbau jejadian itu sebagai salam persaudaraan yang hendaknya tidak dijadikan alasan untuk marah atau emosi. “Maksudnya itu pertanda salam persaudaraan, tenang saja. Tidak ada masalah kok” ujarnya melalui speaker menenangkan ketakutan dan histerisasi para penonton yang sempat terkena sentuhan para Kerbau jejadian.

Sementara HM. Suriko, selaku ketua panitia menyatakan kegembiraannya. Mengingat tahun ini Ritus didaerahnya dihadiri ketua Taman Budaya Desa Adat Nusantara, Mbah Suprapto, dari Solo, Jateng, yang sekaligus juga menyerahkan cinderamata berupa Ani-Ani. “Syukur Alhamdulillah kepada Gusti Alloh SWt, Ritus Kebo-Keboan tahun ini lebih meriah lagi dibandingkan dengan tahun-tahun kemarin,” ujarnya kepada puluhan awak media cetak maupun electronik yang merubungnya.

Setelah serangkaian ritual usai digelar, akhirnya event tahunan yang juga sudah masuk dalam kalender wisata di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, itu ditutup dengan ritual membajak sawah dan menyemai benih padi ditengah pematang sawah. Ritual yang dinantikan penonton itu yakni menyemai ditengah pematang sawah, karena mereka meyakini benih padi yang disemai dalam ritual tersebut bisa untuk “syarat” dan disimpan serta disemai bersamaan dengan padi dimusim tanam.

Hal itu diyakini bisa menjauhkan tanaman padi dari hama tikus, wereng dan penyakit padi. Untuk memperoleh padi yang ditebar itu, para penonton harus berjibaku dengan sang Kebo jejadian yang berusaha menjaga agar tidak bisa merebutnya. “Saya puas meski tubuh harus penuh lumpur, yang penting saya dapat padi yang disemai” ungkap Yogik (45), warga Dusun Krajan, Desa Tamanagung, Kecamatan Cluring. (Hakim Said)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Ritual Osing Kebo-Keboan Di Banyuwangi, Berlangsung Meriah

Terkini

Close x