Pasalnya dengan besarnya
biaya pemilihan Kades di Jember, masyarakat yang ingin mencalonkan diri dan
berkantong tipis enggan untuk mencalonkan diri . Disamping itu adanya isu
pungutan liar untuk biaya pelantikan sangat membebankan kades terpilih.
Hal ini terungkap dalam
rapat koordinasi antara Komisi A DPRD Jember dan Kepala Bagian Pememerintah
Desa (Pemdes), Asisten I di Ruang Komisi A DPRD Jember, Senin sre (13/5).
Menurut Halim, berdasarkan
pantauan tim yang dipimpinnya dilapangan bahwa “biaya pilkades masing-masing
calon ada yang mencapai 60 juta Sementara kades terpilih dikenai biaya
pelantikan antara 6 – 8 juta.
Hal ini dikuatkan Ketua
Komis A Jupriadi. Jupri, khawatir lembaganya akan disangkut-pautkan terkait besarnya
biaya tersebut, “ini harus diclirkan”. Tegasnya.
Jupri berharap kedepan agar
Pemdes dapat mengantisipasi, “biaya pelantikan 2.5 juta saya rasa sudah cukup,
jika terlalu banyak saya khawatir akan disalahgunakan. ” Tegasnya
Sementara Kabag Pemdes
Winardi menjelaskan bahwa dirinya tidak tau menahu terkait besarnya pungutan
tersebut. “Biaya Pilkades dan pungutan pelantikan, diluar perencanaannya, Semua
anggaran, baik biaya pilkades dan biaya pelantikan merupakan kewenangan Panitia
pilkades”. Elaksnya
Bahkan dirinya menurut Winardi
sudah menghibau melalui sms kepada seluruh camat agar pelaksanaan pilkades
dilakukan se-sederhana mungkin. Pungkasnya.
Jember Gelar 161
Pilkades Tahun 2013
Perlu diketahui bahwa sejak
awal tahun 2013 pelaksanaan Pilkades dilakukan serempak sekabupaten Jember. Ada
sekitar 161 desa yang akan melaksanakan pilkades yang digelar dalam tiga
tahap, bulan Maret, Mei, dan Nopember.