
Pasalnya beberapa warga Selasa
pagi (25/11) mendapatkan selebaran berisi kampanye hitam. Serangan itu
ditujukan kepada salah satu calon incumbent, dalam selebaran tersebut diungkapkan calon dianggap berhasil memimpin satu
periode. Namun keberhasilan itu tidaklah dalam kerangka positif, melainkan
negative.
Dicontohkannya,
pembangunan banyak yang terlantar, pembayaran pajak yang terhambat, hak-hak
perangkat desa yang tak diberikan serta kasus perselingkuhan yang melibatkan
calon tersebut dengan perangkat desa setempat.
Menurut salah seorang
warga, selebaran gelap itu muncul tanpa diketahui siapa pelakunya. Sebab, warga
mendapatkannya sudah berserakan ditanah. “saya mendapatkan selebaran ini pagi
tadi, saat mau pergi ke warung,” ungkap
salah seorang warga yang enggan disebut namanya.
Melihat kejadian itu,
sebagian warga menuntut kepada panitia agar bertindak tegas dan meminta aparat
penegak hukum untuk menyelidiki serta
menangkap siapa pelakunya. Sebab, tidak
menutup kemungkinan ada pihak ketiga yang sengaja mengeruhkan suasana menjelang
pilkades yang akan digelar Kamis besok.
Semetara itu, ditemui di
sekretariat desa setempat, Sekretaris Panitia Pilkades Balung Kulon, Shodiq
Muhammad, mengaku kaget dengan beredarnya selebaran tersebut. Padahal, katanya,
sejak awal panitia telah mewanti-wanti kepada calon dan tim suksesnya untuk
mematuhi tata tertib yang ada, “ini kan masa tenang, jadi saya sangat
menyayangkan jika ada selebaran yang berisi kampanye hitam, apalagi menyudutkan
salah satu calon,” terangnya.
Lebih lanjut ia
menjelaskan, panitia tak dapat berbuat banyak. Sebab tugas panitia hanya
memfasilitasi pelaksanaan pilkades berjalan lancar sesuai tahapan, “jika
mengacu kepada tata tertib ya jelas tidak boleh, tapi panitia kan hanya bisa
member peringatan saja,” pungkasnya. (RuzYud).