Belasan siswa-siswi digaruk
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Wuluhan Diantaranya 2 Siswa
MTs Maarif Wuluhan, 2 Siswa SMA Muhammadiyyah Wuluhan, 1 Siswa SMK Ambul dan 12 siswa dan 1 Siswi SMK Diponegoro
Wuluhan.
Menurut Santoso Kasi
Trantib Sat Pol PP Kecamatan Wuluhan, para pelajar ini terjaring di beberapa
tempat seperti tempat Play Station dan Warnet saat jam sekolah, bahkan saat
penggerebekan di warnet ada salah satu pasangan pelajar yang sedang pacaran sambil
pangku-pangkuan di warnet.
“Kita memang rutin
melakukan razia kepada pelajar sekolah yang keluyuran saat jam pelajaran, dan
kegiatan ini sudah kita koordinasikan dengan beberapa kepala sekolah dan UPT
Pendidikan Wuluhan,” ujar Santoso kepada sejumlah wartawan, Kamis, (6/11)
Jodi Harianto Waka
Kesiswaan SMA Diponegoro, sangat mengapresiasi dengan langkah sat pol PP, sebab
dengan rutin dirazianya pelajar yang keluyuran saat jam sekolah, “Saya setuju
dengan langkah satpol PP melakukan Razia ini, dulu kita pernah juga melakukan
kerjasama dengan sat Pol PP untuk melakukan Razia pelajar yang keluyuran saat
jam sekolah, dan dampaknya terasa, siswa yang keluyuran saat jam sekolah
berkurang, dan sekarang digalakkan lagi,” ujar Jodi.
Kepala UPT Pendidikan
Wuluhan Drs. Ismail Yusuf saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya
bekerjasama dengan sat pol PP untuk melakukan razia pelajar yang sedang
keluyuran, dikarenakan tingkat pengawasan terhadap siswa sangat kurang,
sehingga perlu kerjasama semua pihak.
“Kita akan melakukan razia
secara rutin terhadap siswa yang keluyuran, ya mungkin seminggu sekali atau
sebulan sekali, sebab kalau tidak dilakukan razia seperti ini, banyak orang tua
yang tidak tau dengan kegiatan anak-anaknya, mereka taunya apa kata sekolah,
bahkan pernah ada siswa yang tidak naik kelas orang tuanya tidak tau, mereka
taunya setelah kita datangi orang tuanya,” ujar Ismail.
Sementara itu, dari 13
siswa dan siswi SMK Diponegoro, ternyata ada salah satu siswa yang terjaring
razia saat keluyuran merupakan anak kepala sekolah MA Ma’arif yang masih satu
yayasan dengan SMK Diponegoro di Desa Dukuh Dempok Wuluhan dia adalah Hlm siswa
kelas 1, mengetahui anaknya ikut terjaring saat keluyuran jam sekolah, Sonhaji
selaku orang tua buru-buru meninggalkan tempat dan tidak mau menemui wartawan. (Ruz)