
“Pemilihan Direktur Polije
sudah sesuai dengan prosedur atau aturan yang benar”. Demikian bantahan yang disampaiakan Direktur Polije
periode 2011 – 2015, Ir. Nanang Dwi Wahyono kepada beberapa wartawan di kantornya Rabo, (3/11)
Menurut Nanang , dalam proses
pemilihan ini, tidak ada konspirasi maupun
kolusi, jadi tidak benar tuduhan Forum Dosen Politeknik Negeri Jember (FDPNJ)
yang menilai proses pemilihan ini ada konspirasi
maupun kolusi yang berujung penolakan pemilihan Direktur periode 2015 – 2019.itu.
“Semua yang dituduhkan
dalam pernyatan itu tidak pernah dilakukan. Jadi sebelum masa jabatan saya ini
habis telah saya laporkan kepada Mentri. Karena di Keputusan Mentri (Kepmen)
sudah jelas, 6 bulan sebelum masa jabatan habis harus melaporkan hal itu,”
jelasnya.
Masa jabatannya Dirinya akan
berahkir pada18 Pebruari 2015, sejak bulan September 2014 lalu dirinya melaporkan
kepada Mentri, terkait akan dilakukan penjaringan dan penyaringan calon. “Maka
dari itu kami melalui Dirjen, menerima surat untk melakukan pemilihan Direktur
yang baru dengan mengumpulkan para Senat. Dan semua prosedur telah kami
lakukan,” tambah Nanang dengan santai.
Biarpun begitu, Nanang tidak
serta merta melakukan praktek-praktek kolusi yang dianggap bertentangan dengan
Undang-Undang. Karena para pihak telah diberikan sosialisasi. “Dibukalah
pendaftaran siapa-siapa yang ingin mendaftar silahkan. Dibentuklah sebuah
panitia yang anggotanya terdiri dari Senat dan Mahasiswa. Sejak itulah yang
bekerja adalah panitia bukan Direktur seperti yang diisukan. Panitia sudah
bekerja sesuai denganprosedur,” imbuhnya lagi.
Ketika disinggung dokumen
yang beredar, Nanang menyanggah jika dirinya seakan-akan yang mengkondisikan
pembuatan dokumen tersebut. “Saya juga ikut dalam pendafataran kok, bukan saya
yang mengkondisikan dokumen tersebut. Ada juga penyampaian visi dan misi waktu
itu dilakukan di aula banyak diikuti oleh dosen-dosen, malah ada debat juga.
Setelah itu dilakukanlah proses penjaringan oleh Senat,” paparnya.
“Dari hasil itu, memang
secara penilaian panitia saya berada di rangking satu, bukan saya yang menang.
Dan itu masih butuh penentuan dari Mentri dan Senat,” beber Nanang lagi.
Berkenaan dengan pertemuan
yang dilakukan dirumah Ir. H. Asmuji, MM jalan Karimata, tanggal 1 Nopember
2010 tersebut, Ir. Nanang membenarkan adanya. Namun dalam pertemuan itu hanya
membuahkan sebuah draft saja.“Itu bukan dokumen resmi “ Elahnya
Masih Lanjut Nanang “Kan
jelas disitu masih ada coretan-coretannya, itu adalah masih berbentuk draft.
Kemudian itu tidak kami laksanakan, karena menurut saya itu tidak pas. Dan saya
bisa buktikan jika saya tidak laksanakan itu” Ujarnya
Tambah Nanang, ia berharap
kepada semua pihak, untuk dapatnya membangun Politeknik ini secara bersama-sama
karena ini adalah aset negara. “Saya sudah menyerahkan semuanya kepada Mentri
sebagai atasan tertinggi. atas kejadian ini, marilah kita ambil hikmahnya saja.
Ini bukan untuk kejatuhan Politeknik tetapi untuk kemajuan dan kebesaran
Politeknik. Semua harus mawas diri.
Diberitakan sebelumnya
bahwa Forum Dosen Politeknik Negeri Jember (FDPNJ) menolak Proses pemilihan
Direktur Politehnik Negeri Jember karena diduga sarat Kolusi Korupsi dan
Nipotisme (KKN), Pasalnya dalam dokumen bermaterai serta menggunakan kop resmi
Politehnik Negeri Jember (Polije ) tersebut sudah diatur.
Beredarnya dokumen ini
menunjukkan kondisi Polije tidak sehat. “Beredarnya dokumen ini menunjukkan
jika pemilihan Direktur di Poltek selama ini berbau nepotisme dan kolusi untuk
kepentingan orang tertentu.” ujar Dr. Ir. H.R. Abdoel Djamali. M.Si, dalam
siaran persnya, Selasa, (2/11). (Edw/midd)