Translate

Iklan

Iklan

Siswi SMPN 2 Sukowono Diduga Dianiaya Oknum Guru

2/03/15, 19:00 WIB Last Updated 2015-02-12T16:48:01Z
Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Sial nasib Rehan Ramadena AN ( 14) ,  Siswi kelas VIII SMPN 2 Sukowono ini dipaksa dan diduga dipukul Imam Mustofa agar membuat surat pernyataan mengakui perbuatan yang tidak pernah dilakukan.

Kronologi kejadian bermula saat pergantian jam pelajaran ke 7 sekitar jam 11.30 Tanggal 29 Januari 2015 ketika jam pergantian mata pelajaran, kondisi ruangan guru masih kosong, siswi tersebut sedang asyik ngobrol dengan teman laki-laki Iqbal (15 th) yang tak lain adalah temannya sendiri.

Tiba-tiba wali kelas datang dengan nada membentak dan menyangkanya berciuman, karena tidak merasa siswa tetab tidak mengakui karena hal tersebut tidak pernah dia lakukan karena guru jengkel ahirnya siswa disuruh menghadap ruangan BP.

Wali kelas memaksa siswi dan teman lakinya tersebut untuk diselesaikan ke ruangan BP, IM yang bertindak sebagai penengah dari masalah  tersebut bukan dengan cara bijak sebagai konselor menyelesaikan masalah, tetapi langsung  menggunakan tangannya.

Menurut pengakuan korban , siswi tersebut dipaksa untuk membuat surat pernyataan yang tidak pernah dia lakukan karena tidak mau guru tersebut kemudian memukulnya. Karena tetap tidak mengaku dengan geram guru BP tersebut langsung melayangkan pukulan penutup dengan bet pimpong.

Kejadian ini langsung diketahui orang tua siswi tersebut P.Dani (45th ) warga Desa Dawuhan mangli Kecamatan Sukowono, Saat mendapati anaknya mengalami shok dan lemas . Orang tua korban langsung melarikan anaknya ke rumah sakit Sukowono untuk dilakukan pemeriksaan dan fisum dengan maksud supaya cepat mengetahui apa yang terjadi pada anaknya.

Orang tua korban langsung mendatangi sekolah untuk klarifikasi namun belum bertemu kepala sekolah. Kepada wartawan P Dani orang tua siswa menuturkan “ Saya memaafkan mas apa yang dilakukan oleh guru tersebut kepada anak saya, tetapi biar ada efek jera saya laporkan masalah ini ke POLSEK setempat ini surat laporannya mas, “ sambil menunjukkan surat laporan No TBL/07/I/2015/Reskrim. Selasa (3/2)

“Besok hasil fisum akan kami bawa ke PPA POLRES jember, Kami sebagai orang tua siswa ingin hal ini tidak terulang kembali. Sejak anak-anak kami masih kecil hingga kini tidak pernah memukul anak, ini malah gurunya yang mengajari tidak benar,” pungkasnya.

Menurut keterangan anggota polsek Sukowono yang dikonfirmasi membenarkan kalau ada warga yang merasa menjadi korban melaporkan kejadian tersebut namun Polsek hanya bisa menerima laporan dan memeriksa berkas-berkas karena masih menunggu hasil fisum dari Rumah sakit,untuk kemudian diantarkan kepihak Polres karena kasus tersebut ditangani langsung bidang PPA Polres jember.

Saat wartawan klarifikasi ke pihak SMPN 2 Sukowono pihak sekolah tidak bisa memberikan keterangan apa-apa terkait masalah ini karena kepala sekolah sedang rapat dinas,”Maaf mas kita tidak berani menyampaikan karena kami tidak ada mandat dari kepala sekolah, kami juga takut disalahkan” Ungkap P.didik guru matematika di SMP tersebut.

Slogan yang bertuliskan Kreatif,Inovatif,Santun,Iman,Taqwa di pagar pintu masuk SMPN 2 Sukowono ini seakan kontradiktif dengan permasalahan yang menimpa Rehan Ramadena AN, Siswi tersebut sering mendapatkan juara disetiap lomba ditingkat kecamatan dan kabupaten menurut pengakuan orangtuanya anak tersebut pernah ikut vestifal fashion cardinal aword ini terbukti dengan menumpuknya beberapa piala kejuaraan dirumahya.

Hingga kini korban masih terbaring lemah di rumahnya dan belum pulih untuk mengikuti pelajaran di sekolah, selain masih drop korban juga shock secara psikis akibat penganiayaan yang di l;akukan oleh guru SMPN 2 Sukowono tempatnya menuntut ilmu. (midd)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Siswi SMPN 2 Sukowono Diduga Dianiaya Oknum Guru

Terkini

Close x