Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Didampingi
puluhan wartawan, Selasa
(3/3) Puji melaporkan Kepala
Desa Tanggul Kulon Agus Riyanto yang mengancaman dirinya saat melakukan peliputan korban kera liar ke
Mapolres Jember.
“biarlah
saya siap menghadapi, jika saya disakiti lihat saja mas, saya juga bisa
menyakiti, toh jabatan saya tidak lama lagi habis, saya bebas melakukan apa
saja,” pngkas Agus
dengan nada jengkel. (mam)
Menurut
jurnalis media lokal Lintas Jatim ini bahwa dirinya dan
keluarganya merasa tidak aman atas ancaman kepala desa tersebut. Untuk itu kedatangannya di Mapolres Jember, disamping
melaprkan ancaman tersebut , sekaligus meminta perlindungan atas keamanannya.
“Waktu itu saya berniat konfirmasi ke kades melalui telepon terkait beberapa warganya
yang terkena gigitan serangan kera liar, “tidak perlu di beritakan, saya sudah menerjunkan orang, wartawan tidak bisa menangkap
monyet” kata Puji menirukan perkataan kepala desa.
Pada
hari senin, menurut
Puji, tiba-tiba kades telpon saya
dengan nada marah dan mengancam, karena saya dituduh memberitakan hal-halyang
tidak baik tentang kades, padahal koran saya belum terbit, makanya saya
melaporkan ancaman ini ke Mapolres” ujar Puji
ketua Forum
Wartawan Lintas Media (FWLM) Jember Ihya ulumudin, S.H. menyesalkan
kejadian ini, “Sekarang sudah bukan jamannya ancam-mengancan, apalagi dilakukan oleh seorang kades yang notabene
seorang pemimpin rakyat, kami akan mengawal kasus ini untuk diproses
sesuai UU yang berlaku,” ujar Udik panggilan Ihya Ulumiddin usai mendampingi korban di Mapolres Jember.
Agus Riyanto saat
dikonfirmasi tidak mengelak. “benar
mas, saya marah, saya merasa didholimi, saya heran kok baru sekarang
konfirmasi ke saya, padahal peristiwa kera liar ini sudah 2 pekan, apa ini
tidak menjengkelkan, apalagi desa kami tidak lama lagi akan melakukan Pilkades,
jelas niat wartawan itu ingin menjatuhkan saya, tapi saya tidak takut,” ujar
Agus.
Agus juga mengatakan,
dirinya tidak gentar jika ancamannya dilaporkan ke polres, “Silahkan kalau mau
dilaporkan, apa ada bukti? Saya tahu mas, kasus ini jebakan aya, karena saya
akan mencalonkan lagi, buktinya kenapa pembicaraan saya direkam kalau tidak ada
niat untuk menjatuhkan saya. Tambahnnya