
Keluhan ini mulai dirasakan
banyak warga terutama yang melakukan aktifitas saat menghirup udara bebas
diluar rumah. Pasalnya volume hujan abu vulkanik semakin banyak bahkan material
yang dibawa oleh angin berupa butiran-butiran pasir hitam yang sangat
membahayakan bagi kesehatan.
Bagi masyarakat hujan abu
ini sangat menganggu dan sangat berpengaruh sekali bagi kesehatan seperti yang
diungkapkan oleh salah satu remaja yang mengaku bernama Samsiah, ( 27th) Warga Dusun
Paleran Desa Gunungmalang dirinya merasakan sesaknya pernafasan.
“Ketika saya beraktifitas
diluar rumah lama kelamaan saya rasakan nafas saya sesak mas, bahkan didada
saya terasa panas, mungkin karena saya tidak menggunakan masker. Masyarakat
pelosok mana sempat mau beli masker, mungkin sebagian masyarakat saja yang
menggunakan kain penutup”. Jelas irvi. Kamis (23/07)
Keluhan ini juga
diungkapkan oleh beberapa warga diKecamatan Sumberjambe khususnya daerah
pedalaman. Masyarakat berharap bantuan
kesehatan dan pendistribusian masker gratis supaya terus dilakukan, untuk
mengantisipasi penyakit yang tidak diinginkan akibat menghirup udara yang tidak
sehat.
Ketua umum IDI Cabang
Jember Dr. Hendro Soelistijono,MM,MARS. Mengungkapkan, “Memang seperti kita
ketahui masyarakat banyak yang menghirup udara bebas, Kalau ada abu dari erupsi
sangat bahaya sekali, kan ini Dinas Kesahatan sudah memberikan bantuan masker
melalui Puskesmas setempat dan sudah ada contact person yang sudah disediakan
silahkan masyarakat langsung menghubungi”. Ungkap Dr. Hendro.
Masih kata Dr. Hendro “
Semua bagian tubuh yang terpapar terutama mata dan bagian pernafasan khususnya
bagi pengendara sepeda motor, untuk sementara kalau bisa tetab dirumah tidak
keluar kalau memang terpaksa mau keluar
disarankan menggunakan masker dan kacamata, ingat mas bukan kacamata
yang dipakai masyarakat pada umumnya,
tetapi seperti kacamata renang jadi tidak ada debu yang masuk.” Pungkasnya.
Pantauan dilapangan meskipun
bantuan masker disiapkan BPBD dan Dinas kesehatan. Sebagian besar masyarakat
mengaku belum mendapatkannya. Sehingga masyarakat menggunakan alat pelindung alakadarnya
seperti kain dan sejenisnya khususnya daerah terpencil yang dekat erupsi di kecamatan
Sumberjambe. (Maz)