
Aksi yang diprakarsai MPPM
Timur dan Gempita ini digelar Selasa (29/9), sekitar pukul 10.00 Wib. di
perempatan jalan Tugu Adipura, mereka melakukan orasi yang menghujat para
pelaku aksi penganiayaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa salah satu warga
Desa Selok Awar-awar Kecamatan Pasirian.
Selain melakukan orasi, gabungan
sejumlah Ormas, LSM, organisasi mahasiswa dan organisasi komunitas diwilayah
Kabupaten Lumajang membagikan pernyataan sikapmeminta pihak terkait khususnya
pihak kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut dan menangkap para pelaku dan aktor
intelektualnya.
“Kami meminta kepada Bupati
agar menegakkan aturan dan undang-undang yang berlaku, khususnya penambangan
pasir. Selain itu kami juga meminta Bupati untuk melakukan transparansi terkait
perusakan tambang baik yang legal maupun yang ilegal,” kata salah satu
koordinator aksi Lutfia Ameta Sanjiwani,.
Lutfia juga meminta
masyarakat khususnya warga Desa Selok Awar-awar untuk bisa menahan diri,
percaya dan menyerahkan sepenuhnya penanganan perkara ini ke aparat penegak
hukum. Tokoh masyarakat dan tokoh agama juga diharpkan untuk turun tangan
dengan memberikan masukan atau arahan yang bisa meneduhkan sehingga dapat
meredakan ketegangan dan mencairkan suasana.
Dalam orasinya aliansi
juga meminta agar masyarakat Lumajang dapat terus menggalang solidaritas dan
makin mempererat tali silaturahmi antar warga. “Disini kami juga mengetuk hati
warga Lumajang untuk membantu dan memberikan kepedulian kepada keluarga
korban,” teriak Lutfia Amerta Sanjiwani.
Usai berorasi di
perempatan jalan Tugu Adipura, para relawan aliansi langsung bergerak ke kantor
Polres Lumajang. Didepan Mapolres, mereka kembali melakukan aksi yang diawali
dengan aksi teatrikal menggambarkan terjadinya aksi kekerasan di Desa Selok
Awar-awar dan dilanjutkan dengan orasi.
DI Mapolres Lumajang, para
aktivis ditemui Kapolres Lumajang AKBP Fadly Munzir Ismail. Kapolres mengatakan
akan mengusut tuntas kasus tersebut, dia juga berharap dukungan dari masyarakat
Lumajang agar perkara tersebut cepat selesai. “Untuk aktor intelektualnya
sedang kita dalami, saya minta doa restunya,” katanya.