Sampang — Ketua Asosiasi Pengusaha Muda Tembakau Madura (APTMA), Holili, mengecam pelaksanaan Operasi Lilin Candi 2025 oleh Polres Sampang yang dinilai tidak sejalan dengan prinsip hukum serta standar operasional prosedur (SOP) Kepolisian Republik Indonesia.
Holili menegaskan, Operasi Lilin merupakan agenda nasional Polri yang bertujuan menjaga keamanan, keselamatan, dan ketertiban masyarakat menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, saat mobilitas dan aktivitas publik meningkat.
“Mandat Operasi Lilin itu jelas, yakni menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Saya berharap Polres Sampang memahami serta menjalankan SOP dengan baik,” ujar Holili, Rabu (25/12).
Namun, ia menilai pelaksanaan Operasi Lilin di wilayah Sampang justru melenceng dari tujuan utama. Alih-alih fokus pada pengamanan masyarakat, kepolisian setempat dinilai lebih menitikberatkan penindakan terhadap rokok lokal yang diproduksi pelaku usaha kecil.
“Jika dicermati diktum Operasi Lilin, realitas di lapangan justru pahit. Polisi seharusnya hadir menjaga dan menjamin keamanan masyarakat, bukan malah memburu rokok lokal. Ini aneh bin ajaib,” tegasnya.
Menurut Holili, Operasi Lilin Candi merupakan operasi nasional tahunan yang digelar untuk mengamankan arus lalu lintas, tempat ibadah, pusat keramaian, serta mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) selama masa libur panjang. Namun, pelaksanaannya di Sampang dinilai terdistorsi dari tujuan tersebut.
“Momentum Natal dan Tahun Baru seharusnya dimanfaatkan untuk menghadirkan rasa aman bagi masyarakat, bukan justru menimbulkan keresahan baru,” katanya.
Lebih jauh, Holili mengingatkan bahwa institusi kepolisian saat ini tengah berada dalam sorotan publik akibat sejumlah isu yang dinilai mencederai kepercayaan masyarakat. Ia menyinggung kasus di Polres Tuban terkait dugaan pemangkasan anggaran anggota hingga praktik setoran.
“Ini harus menjadi bahan evaluasi serius. Jangan sampai tindakan yang tidak sesuai aturan justru semakin memperburuk citra Polri di mata publik,” ujarnya.
Di akhir pernyataannya, Holili berharap seluruh jajaran kepolisian, khususnya Polres di Jawa Timur, dapat berbenah dan kembali fokus pada tugas utama kepolisian.
“Harapan saya, seluruh Polres di Jawa Timur benar-benar mengedepankan keselamatan dan keamanan masyarakat dalam pelaksanaan Operasi Lilin. Itu yang paling utama,” pungkasnya.
Ia juga menegaskan bahwa pembinaan dan penindakan terhadap rokok ilegal merupakan kewenangan Bea dan Cukai sebagai penyidik tunggal, sehingga tidak semestinya menjadi fokus utama kepolisian dalam Operasi Lilin. (r1ck)
