Translate

Iklan

Iklan

Dua Warga Dikeroyok, PLN Kembali Gagal Pasang Listrik Di Baban

9/22/15, 21:00 WIB Last Updated 2015-09-23T07:50:53Z
Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Keinginan Warga Baban Desa Mulyorejo menikmati listrik kembali dapat kendala, dua warga yang mendampingi petugas PLN dikroyok orang tak dikenal hingga babak belur.

Pengeroyokan ini terjadi pada hari Senin (21/9) pukul  14.00 wib, ketika petugas Yanbung PLN, akan menuju ke rumah-rumah warga yang pasang baru,  tiba-tiba ditengah perjalanan dihadang oleh orang tak dikenal, tanpa basa-basi mereka langsung menghajar kedua warga yang pendamping Petugas PLN tersebut.

Akibatnya dua Warga Dusun Baban Tengah, RT/001, RW/018, Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, yang diketahui bernama Bunaye (45) dan Seneman, harus dirawat di Puskesmas Silo. Saat ini korban, ditunggu oleh Keluarga bersama puluhan kerabatnya, dan masih dalam kondisi lemas.

Pihak Puskesmas, dr Rumi Enggar Wati, membenarkan adanya perawatan korban “Bunaye mengalami luka di bagian pipi dan dan Kepala, untuk pipi memar dan lecet sedangkan di kepala robek sepanjang lima senti,  jahitan sebanyak enam, saat ini korban sudah membaik namun masih merasakan pusing“ Jelas Rumi

“Saya yang berboncengan dengan Seneman saat itu sedang mengantar petugas PLN, ke rumah warga yang pasang baru, sesampainya di rumah Parno, dusun Batu Ampar, desa Mulyorejo, tiba-tiba dihadang 7 orang, tidak ada sapan maupun teguran langsung membabi-buta mengroyok kami berdua, dengan batang kayu yang melukai kepala dan pipi, “Ungkap Korban Bunaye

Tambah Korban Bunaye, Sebenarnya saat kejadian sudah banyak petugas dari Kepolisian dan Koramil “Meski saat itu sudah diketahui petugas dari Polres maupun dari Koramil, hanya melarai saja, namun masih belum ada yang diamankan sama sekali”Heranya.

Untuk antisipasi agar tidak terjadi bentrok dari dua kelompok yang dikenal kelompok 4 Jutaan dan kelompok 2,7 Jutaan, yang selama ini dikwatirkan petugas yanbung PLN, yang sebelumnya pernah mendapatkan teror maupun ancaman.

Kapolsek Silo AKP Suryadi menyammpaikan bahwa indikasi tersebut sudah diendus, bahkan Kapolres memerintahkan mengawal “Sebelumnya ada perintah dari Kapolres untuk mengawal dan mengamankan petugas dari PLN yang akan melakukan penyambungan kepada pelanggan baru, di dusun Batu Ampar, desa Mulyorejo.”Jelas Suryadi

Masih Lanjut Suryadi “Kami diberi bantuan satu Truck personil sabara, untuk mengantisipasi dalam pelaksanaan, namun dilokasi pemasangan telah terjadi penghadangan, oleh orang-orang dari dusun Batu Ampar, yang diduga dari kelompok 4 jutaan, yang tidak menginginkan adanya pemasangan, sebelum dilakukan penyambungan pihak PLN harus izin kepada Koordinatonyar.”Ungkap Suryadi

Kata Suryadi, apa yang sudah diantisipasi namun masih saja terjadi pelemparan batu, dan penghadangan, yang menimpa korban Bunaye dan Seneman, nantinya kami akan memanggil semua saksi dan dukumen yang ada, untuk mengetahui luka-luka korban akibat lemparan batu atau dari penganiayaan, kami akan hati-hati dalam kasus yang melibatkan masa, supaya tidak salah dalam proses lebih lanjut “Pungkasnya

Diberitakan pada Jumat, 4 September 2015, Jbahwa indikasi akan terjadinya konflik di Dusun Baban Desa Mulyorejo ini sudah tercium anggota komisi VII DPR RI Banmbang Hariyadi, Pasalnya masyarakat yang hidup terpencil di desa hutan ini dan berharap adanya penerangan listrik sudah membayar biaya pemasangan listrik baru pada pihak ketiga.

Bambang menilai ada yang bermain akibatnya pemasangan listrik di dusun Baban Desa Mulyorejo Kecamatan Silo Molor. Kecurigaan itu bukan tidak berdasar, dalam program pengadaan listrik masuk desa untuk masyarakat kecil berdaya 450-900 watt, seharusnya paling mahal tidak lebih dari 1 juta rupiah. Namun pada pelaksanaannya, pungutan itu membengkak hingga 4 juta rupiah

Temuan itu menurut anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra dari Dapil IV (Jember – Lumajang) merupakan bukti, dimanfaatkan oleh pihak ketiga yang sengaja mencari keuntungan dari persoalan ini, bahkan seakan-akan didesa tersebut ada persoalan horisontal padahal hal itu itu sebenarnya bukan akar masalahnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua Komisi B DPRD Jember Bukri “Kami sebenarnya gerah juga dengan persoalan ini, karena terlalu lama dan tak ada solusi. Ada dua orang kordinator yaitu yang satu minta harga 2,7 juta dan yang satunya 4 juta.

Janganlah masyarakat dibebani dengan biaya yang tinggi”, ujarnya Lebih lanjut politisi PDIP ini berharap agar dua kordinator ini berunding dalam satu bulan ini sesuai deadline PLN. Agar PLN segera merealisasikan penerangan pada warga Desa Baban, warga hanya menjadi korban dari orang yang tak bertanggung jawab. (Baca MAJALAH-GEMPUR.Com. Edisi Jumat, 4 September 2015: Komisi VII DPR RI Desak PLN Segera Alirkan Listrik Di Baban)

Kondisi itu sebenarnya juga dirasakan PLN, Menurut Manager Area Jember Ir , IB.Putu Priyatna saat memberikan penjelasan kepada Warga yang menemui dikantornya Senin, 22 Juni 2015 menjelaskan bahwa dirinya sudah berusaha melakukan penyambungan, ke pelanggan baru yang sudah terdata dan memenuhi syarat, namun dilapangan petugas kami kesulitan, karena mengalami penghadangan oleh warga itu sendiri, membuat kami tidak bisa melanjutkan pekerjaan pemasangan

Namun setelah mendapatkan desakan warga, pihaknya akan berusaha berkoordinasi dengan pihak Kepolisian, untuk membantu dan mengawal kami, agar perlakuan yang sebelumnya terjadi tidak berani dilakukan, “Dalam waktu dekat satu dua hari ini, setelah dapat bantuan pihak keamanan, dari Polres untuk membantu dan menjaga petugas kami dari PLN “ Papar Putu. (Baca MAJALAH-GEMPUR.Com. Edisi. Senin, 22 Juni 2015: Pasang Listrik Mahal, Puluhan Warga Datangi PLN Area Jember). (Edw/midd)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Dua Warga Dikeroyok, PLN Kembali Gagal Pasang Listrik Di Baban

Terkini

Close x