
Pengeroyokan ini terjadi
pada hari Senin (21/9) pukul 14.00 wib, ketika
petugas Yanbung PLN, akan menuju ke rumah-rumah warga yang pasang baru, tiba-tiba ditengah perjalanan dihadang oleh
orang tak dikenal, tanpa basa-basi mereka langsung menghajar kedua warga yang pendamping
Petugas PLN tersebut.
Akibatnya dua Warga Dusun
Baban Tengah, RT/001, RW/018, Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, yang diketahui bernama
Bunaye (45) dan Seneman, harus dirawat di Puskesmas Silo. Saat ini korban, ditunggu
oleh Keluarga bersama puluhan kerabatnya, dan masih dalam kondisi lemas.
Pihak Puskesmas, dr Rumi
Enggar Wati, membenarkan adanya perawatan korban “Bunaye mengalami luka di
bagian pipi dan dan Kepala, untuk pipi memar dan lecet sedangkan di kepala
robek sepanjang lima senti, jahitan
sebanyak enam, saat ini korban sudah membaik namun masih merasakan pusing“ Jelas
Rumi
“Saya yang berboncengan
dengan Seneman saat itu sedang mengantar petugas PLN, ke rumah warga yang pasang
baru, sesampainya di rumah Parno, dusun Batu Ampar, desa Mulyorejo, tiba-tiba dihadang
7 orang, tidak ada sapan maupun teguran langsung membabi-buta mengroyok kami
berdua, dengan batang kayu yang melukai kepala dan pipi, “Ungkap Korban Bunaye
Tambah Korban Bunaye,
Sebenarnya saat kejadian sudah banyak petugas dari Kepolisian dan Koramil “Meski
saat itu sudah diketahui petugas dari Polres maupun dari Koramil, hanya melarai
saja, namun masih belum ada yang diamankan sama sekali”Heranya.
Untuk antisipasi agar
tidak terjadi bentrok dari dua kelompok yang dikenal kelompok 4 Jutaan dan
kelompok 2,7 Jutaan, yang selama ini dikwatirkan petugas yanbung PLN, yang
sebelumnya pernah mendapatkan teror maupun ancaman.
Kapolsek Silo AKP Suryadi menyammpaikan
bahwa indikasi tersebut sudah diendus, bahkan Kapolres memerintahkan mengawal “Sebelumnya
ada perintah dari Kapolres untuk mengawal dan mengamankan petugas dari PLN yang
akan melakukan penyambungan kepada pelanggan baru, di dusun Batu Ampar, desa
Mulyorejo.”Jelas Suryadi
Masih Lanjut Suryadi “Kami
diberi bantuan satu Truck personil sabara, untuk mengantisipasi dalam
pelaksanaan, namun dilokasi pemasangan telah terjadi penghadangan, oleh
orang-orang dari dusun Batu Ampar, yang diduga dari kelompok 4 jutaan, yang
tidak menginginkan adanya pemasangan, sebelum dilakukan penyambungan pihak PLN
harus izin kepada Koordinatonyar.”Ungkap Suryadi
Kata Suryadi, apa yang
sudah diantisipasi namun masih saja terjadi pelemparan batu, dan penghadangan,
yang menimpa korban Bunaye dan Seneman, nantinya kami akan memanggil semua
saksi dan dukumen yang ada, untuk mengetahui luka-luka korban akibat lemparan
batu atau dari penganiayaan, kami akan hati-hati dalam kasus yang melibatkan
masa, supaya tidak salah dalam proses lebih lanjut “Pungkasnya
Diberitakan pada Jumat, 4
September 2015, Jbahwa indikasi akan terjadinya konflik di Dusun Baban Desa
Mulyorejo ini sudah tercium anggota komisi VII DPR RI Banmbang Hariyadi, Pasalnya
masyarakat yang hidup terpencil di desa hutan ini dan berharap adanya
penerangan listrik sudah membayar biaya pemasangan listrik baru pada pihak
ketiga.
Bambang menilai ada yang
bermain akibatnya pemasangan listrik di dusun Baban Desa Mulyorejo Kecamatan
Silo Molor. Kecurigaan itu bukan tidak berdasar, dalam program pengadaan
listrik masuk desa untuk masyarakat kecil berdaya 450-900 watt, seharusnya
paling mahal tidak lebih dari 1 juta rupiah. Namun pada pelaksanaannya,
pungutan itu membengkak hingga 4 juta rupiah
Temuan itu menurut anggota
DPR RI Fraksi Partai Gerindra dari Dapil IV (Jember – Lumajang) merupakan
bukti, dimanfaatkan oleh pihak ketiga yang sengaja mencari keuntungan dari
persoalan ini, bahkan seakan-akan didesa tersebut ada persoalan horisontal
padahal hal itu itu sebenarnya bukan akar masalahnya.
Hal senada juga disampaikan
Ketua Komisi B DPRD Jember Bukri “Kami sebenarnya gerah juga dengan persoalan
ini, karena terlalu lama dan tak ada solusi. Ada dua orang kordinator yaitu
yang satu minta harga 2,7 juta dan yang satunya 4 juta.
Janganlah masyarakat dibebani
dengan biaya yang tinggi”, ujarnya Lebih lanjut politisi PDIP ini berharap agar
dua kordinator ini berunding dalam satu bulan ini sesuai deadline PLN. Agar PLN
segera merealisasikan penerangan pada warga Desa Baban, warga hanya menjadi
korban dari orang yang tak bertanggung jawab. (Baca MAJALAH-GEMPUR.Com. Edisi Jumat, 4
September 2015: Komisi VII DPR RI Desak PLN Segera Alirkan Listrik Di Baban)
Kondisi itu sebenarnya juga
dirasakan PLN, Menurut Manager Area Jember Ir , IB.Putu Priyatna saat
memberikan penjelasan kepada Warga yang menemui dikantornya Senin, 22 Juni 2015
menjelaskan bahwa dirinya sudah berusaha melakukan penyambungan, ke pelanggan
baru yang sudah terdata dan memenuhi syarat, namun dilapangan petugas kami
kesulitan, karena mengalami penghadangan oleh warga itu sendiri, membuat kami
tidak bisa melanjutkan pekerjaan pemasangan