
Ketiga calon rektor tersebut adalah Prof. Drs. Slamin, M.Comp.Sc.,
Ph.D dari Program Studi Sistem Informasi (PSSI), Dr. Ir. Jani Januar, MT dari
Fakultas Pertanian, dan Drs. Moh. Hasan, MSc, PhD dari FMIPA yang juga
merupakan petahana.
Menurut Ketua Panitia Penjaringan, DR. Nurul Ghufron, SH., MH, kegiatan
ini adalah salah satu dari sekian tahapan yang harus dilalui. Sebelumnya,
panitia telah menggelar penjaringan bakal calon, pengambilan dan pengembalian
formulir, dan tahapan sosialisasi program kerja yang diselenggarakan mulai 24
Agustus 2015 lalu.
“Tujuan kegiatan ini adalah memperkenalkan program kerja para
bakal calon rektor kepada seluruh sivitas akademika, sekaligus sebagai
pelajaran berdemokrasi bagaimana kalangan perguruan tinggi memilih
pimpinannya,” kata Nurul Ghufron.
Masih kata Gufron sapaan akrabnya, setelah tahapan ini, akan
dilanjutkan dengan penyerahan hasil penjaringan bakal calon rektor kepada senat
pada tanggal 9 Oktober 2015 mendatang. “Ada 800 undangan yang disebar dalam acara
ini. Jumlah tersebut adalah representasi dari sivitas akademika” kata panitia lain
Sigit Suparjono, Ph.D.
“Untuk setiap 10 dosen diwakili 3 orang, setiap 10 karyawan
diwakili oleh 1 orang. Sementara untuk setiap 100 orang mahasiswa diwakili 1
orang. Jumlah tersebut masih ditambah dengan 88 orang anggota senat universitas
dan stake holder
Universitas Jember,” Jelas pembantu Dekan I Fakultas Pertanian ini.
Uniknya, dalam sesi diskusi ini, panitia menghadirkan Danang
Sangga Buana, Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sebagai moderator. Sesi
ini dibagi dua babak, babak pertama tiga bakal calon rektor saling bertanya
mengenai program kerja masing-masing, yang diteruskan dengan peserta kegiatan
bertanya kepada masing-masing bakal calon rektor.
Sebelumnya, setiap bakal calon rektor diberikan waktu selama 30
menit untuk memaparkan program kerjanya. Selain dapat disaksikan secara
langsung, kegiatan Forum Presentasi Rencana Program Kerja Calon Rektor
Universitas Jember Masa Jabatan 2016-2020 disiarkan langsung melalui live streaming di situs
unej.ac.id
Sebelum acara pemaparan program kerja, tiga bakal calon rektor
membacakan pakta integritas. Ikrar kesepakatan bersama yang intinya setiap
bakal calon rektor akan mematuhi setiap peraturan, mengedepankan kepentingan
Universitas Jember dan Negara. Mewujudkan pemilihan rektor damai, demokratis
dan bermartabat.
Ketiga bakal calon rektor juga berjanji tidak akan melakukan
cara-cara yang tercela, serta siap terpilih maupun tidak terpilih. Pakta
integritas ini kemudian ditandatangani dihadapan seluruh peserta yang hadir di
Gedung Soetardjo.
Targetkan Masuk
Sepuluh Besar Universitas Terbaik di Indonesia
Bakal calon rektor pertama yang memaparkan program kerjanya adalah
Prof. Drs. Slamin, M.Comp.Sc., Ph.D. Pakar teori Graf yang juga Ketua Program
Studi Sistem Informasi ini mengambil tema Kerja
Harmonis Menuju Universitas Terkemuka di Indonesia. Dalam
pemaparannya, pria asal Pamekasan ini menargetkan dalam lima tahun ke depan,
Universitas Jember dapat masuk dalam jajaran sepuluh Perguruan Tinggi Negeri
terbaik di Indonesia.
“Ini adalah target yang realistis. Dilihat dari sisi sumber daya
manusia berupa dosen, prosentase jabatan fungsional dan dan guru besar sudah
sebanding dengan ITB. perguruan tinggi nomor satu di Indonesia versi
Kemenristekdikti. Produktivitas dan kualitas penelitian dan jumlah publikasi
internasional Unej yang masih kurang,” paparnya.
Permasalahan kedua adalah peningkatan akreditasi program studi,
walaupun akreditasi Universitas Jember secara kelembagaan sudah A, namun masih
banyak program studi di Universitas Jember yang akreditasinya masih C.
Hal ini ditambah dengan kondisi program studi S2 dan S3 jumlahnya
hanya 13% dari keseluruhan program studi yang ada. “Program S2 dan S3 adalah
ujung tombak pelaksnaaan penelitian, modal menuju universitas riset,” kata pria
yang akrab dipanggil Profesor Slamin ini.
Oleh karena itu, lulusan University of Newcastle Australia ini
mencanangkan empat program utama yang terdiri dari peningkatan kualitas
manajemen dan organisasi, peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, peningkatan kapasitas SDM, dan peningkatan
kualitas pembelajaran dan kegiatan mahasiswa.
“Keempat program besar tadi bisa dicapai dengan meningkatkan
kebersamaan dalam upaya memobilisasi kapasitas sumber daya yang dimiliki.
Meningkatkan keharmonisan dalam upaya pengembangan proses pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sehingga dapat menghasilkan kuadran
yang berdaya guna, serta meningkatkan keselarasan dalam upaya penambahan
prokdutivitas hasil pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” ujar
profesor Slamin.
“Saya menargetkan dalam empat tahun ke depan, Universitas Jember
masuk dalam jajaran sepuluh perguruan tinggi negeri terbaik di Indonesia”,
ucapnya.
Lebih lanjut, Prof Slamin menmbahkan Program yang akan dilakukan
antara lain mengembangkan roadmap
penelitian berbasis laboratorium, mendorong penelitian yang produktif dan
berdampak besar, mengembangkan pusat penelitian unggul serta meningkatkan
jumlah program S2 dan S3. Peningkatan kualitas dan kuantitas publikasi
internasional.
“Kesemuanya perlu didukung dengan usaha meningkatkan kinerja
Universitas Jember dalam memperoleh status Badan Layanan Umum (BLU) dan program
kerja lainnya,” pungkas Prof. Slamin.
Prioritaskan
BLU, Peningkatan Sarana dan Prasarana Serta Jejaring Internasional
Bakal calon rektor kedua, Dr. Ir. Jani Januar, MT bertekad
memantapkan dan mengembangkan sumberdaya mandiri yang akan diwujudkan dalam
peningkatan status Universitas Jember sebagai Badan Layanan Umum (BLU),
meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan dan pengajaran, serta meningkatkan
jejaring internasional.
“Ketiga program tadi menjadi prioritas yang harus dilakukan
Universitas Jember pada periode 2016-2020. Saya yakin dengan jalan membangun
kebersamaan dapat membawa kita menuju kemandirian yang bermartabat,” jelas
Dekan Fakultas Pertanian ini.
Dr. Ir. Jani Januar, MT meyakini Universitas Jember yang sudah
mendapatkan akreditasi kelembagaan A akan mampu menjadi perguruan tinggi yang
lebih baik lagi. Hal ini didukung dengan kekuatan 13 fakultas dan 2 program
studi yang menampung sekitar 25 ribu mahasiswa.
“Tetapi kita juga masih memiliki kelemahan yang harus diperbaiki,
antara lain akreditasi program studi yang belum semuanya mendapatkan akreditasi
A, sarana dan prasarana yang masih perlu ditingkatkan, juga persebaran doktor
dan guru besar yang belum merata,” katanya.
Menurut Dr. Ir. Jani Januar, MT guna mewujudkan kemandirian yang
bermartabat maka dirinya sudah menyiapkan tiga program utama, yang meliputi
program bidang pendidikan dan pengajaran, program penelitian, serta program
pengabdian kepada masyarakat.
“Pada program bidang pendidikan dan pengajaran, kita harus
mendorong makin banyak staf pengajar yang meraih doktor dan guru besar”,
tuturnya.
Dijelaskan pula, targetnya dalam empat tahun ke depan, akan ada
peningkatan jumlah doktor sebanyak 40% dan guru besar sebanyak 10%. Meningkatkan
kerja sama dengan perguruan tinggi di luar negeri, serta mengarus utamakan
pendekatan kualitas melalui benchmarking
dan standarisasi pembelajaran.
Sementara di bidang penelitian, dosen jurusan Sosial Ekonomi
Pertanian ini memprioritaskan riset yang menghasilkan produk unggulan, inovatif
terutama di bidang pangan, energi, alat kesehatan dan lainnya. “Riset-riset
teknologi madya pada pengembangan alat-alat dan mesin yang mempermudah budi
daya dan proses produksi wajib menjadi keunggulan kita,” tambahnya lagi.
Di bidang pengabdian kepada masyarakat, dosen yang suka bernyanyi
ini berjanji akan memfasilitasi hasil-hasil riset yang dapat diaplikasikan
kepada masyarakat, mendorong agar tiap fakultas memiliki wilayah/industri
binaan dan insentif kepada dosen yang melakukan penelitian.
Dr. Ir. Jani Januar, MT kemudian menegaskan bahwa peningkatan
Harapannya dalam waktu yang tidak lama lagi, Universitas Jember akan
mendapatkan status BLU sehingga pemenuhan sarana dan prasarana akan lebih mudah
diwujudkan.
Sedangkan pembangunan jejaring dengan berbagai pihak internasional
akan dilakukan tiga cara, yakni melalui jaringan antar dosen/peneliti, jaringan
antar fakultas serta memanfaatkan para alumni.
Mewujudkan
Insitusi Unggul Di Kawasan Asia Tenggara
Presentasi terakhir disampaikan oleh Drs. Mohammad Hasan, MSc.,
PhD yang juga rektor periode 2012-2016. Sedikit berbeda dengan dua koleganya,
dosen jurusan matematika FMIPA ini bertekad membawa Universitas Jember menjadi
institusi unggul di kawasan Asia Tenggara.
Pasalnya menurut pria asal Malang ini, globalisasi sudah di depan
mata, bahkan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan berlaku bulan Desember 2015
nanti. “Jadi, mau tidak mau kita harus mempersiapkan diri agar mampu berbicara
tidak hanya di tingkat nasional, namun juga di tingkat Asia Tenggara. Jika
tidak dipersiapkan sejak sekarang, maka kita akan ketinggalan,” katanya.
Apakah Universitas Jember siap bersaing di tingkat ASEAN ? Drs.
Moh. Hasan, M.Sc., Ph.D kemudian membeberkan fakta dan data yang dapat
mendukung targetnya menjadikan Universitas Jember sanggup bersaing di tingkat
Asia Tenggara.
Menurutnya saat ini kampus Tegalboto sudah memiliki riset-riset
unggulan seperti Mocaf, tebu transgenik dan lainnya. Tidak hanya dosen,
mahasiswa Universitas Jember juga banyak yang telah berkiprah di tingkat
internasional di bidang akademik dan non akademik.
Budaya akademik (academic
atmosphere) juga sudah berkembang dibuktikan dengan makin
meningkatnya kualitas dan kuantitas tulisan ilmiah dan seminar di kalangan
dosen dan mahasiswa. “Ini beberapa indikasi bahwa dengan segala kekuatan dan
kelemahannya, Universitas Jember mampu berbicara di Indonesia, bahkan Asia
Tenggara,” ungkapnya.
Sementara terkait status BLU, dosen yang akrab dipanggil Pak Hasan
ini lebih memilih untuk berhati-hati menyikapinya. Pasalnya status BLU memang
menjanjikan beberapa peluang dan keluwesan dalam mengatur keuangan, namun jika
tidak dikelola dengan baik maka bisa berpotensi sebaliknya.
Dirinya kemudian mencontohkan dari 23 perguruan tinggi di Indonesia
yang berstatus BLU, 16 diantaranya kini tengah bermasalah. “Kita memang masih
berstatus Satuan Kerja, namun akreditasi kita A, tidak kalah dengan mereka yang
BLU,” ucapnya. Oleh karena itu, menurut bakal calon rektor petahana ini, BLU
akan terus coba diraih namun dengan langkah yang terukur.
Untuk mewujudkan Universitas Jember sebagai institusi unggul di
Asia Tenggara, Drs. Moh. Hasan, MSc., PhD telah menyiapkan strategi.
Langkah pertama adalah pemenuhan Standar Nasional Pendidikan dan standar ASEAN
University Network Quality Assurances.
“Program standarisasi tersebut meliputi standarisasi Tridharma
perguruan tinggi dan standarisasi bidang penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat. Kemudian program peningkatan unggulan institusi seperti pendirian
pusat-pusat riset baik di bidang eksakta maupun sosial humaniora,” jelasnya.
Program selanjutnya adalah program peningkatan kualitas tata kelola dan program
kerja sama internasional.
Diskusi Dua
Babak Berjalan Lancar
Acara kemudian dilanjutkan dengan diskusi yang dipimpin Danang
Sangga Buana. Pada babak pertama, setiap bakal calon rektor mengajukan
pertanyaan kepada sesama bakal calon rektor. Dalam diskusi yang berlangsung
hangat ini pertanyaan yang bersifat filosofis hingga teknis mengemuka.
Misalnya saja, bakal calon rektor Prof. Slamin bertanya kepada
kedua rekannya apakah akan bersedia membantunya jika dirinya terpilih nanti
sebagai rektor ? Pertanyaan ini mendapatkan jawaban yang hampir sama dari kedua
bakal calon rektor lainnya. menurut Dr. Ir. Jani Januar, MT dan Drs. Moh.
Hasan, MSc., PhD., keputusan maju menjadi bakal calon rektor diniati sebagai
ibadah guna membangun Universitas Jember sehingga tidak ada kata oposisi.
Sementara itu Dr. Ir. Jani Januar, MT mengajukan pertanyaan
teknis, bagaimana tahapan untuk mewujudkan Universitas Jember sebagai perguruan
tinggi terbaik di Indonesia dan Asia Tenggara kepada kedua koleganya.
Begitu pula dengan kandidat rektor, Drs. Moh. Hasan, MSc., PhD,
pertanyaan yang ditujukan kepada Prof. Slamin berkisar pada mengapa target yang
dicanangkan hanya sampai di tingkat Indonesia saja, padahal sivitas akademika
kampus Tegalboto memiliki kemampuan yang sudah diakui di tingkat yang lebih
tinggi lagi ? Sementara pertanyaan mengenai usaha peningkatan kesejahteraan
sivitas akademika ditujukan untuk Dr. Ir. Jani Januar, MT.
Diskusi kemudian dilanjutkan dengan mendengarkan pertanyaan dari
peserta yang hadir. Berbagai pertanyaan mengemuka baik dari dosen, mahasiswa
dan karyawan. Beberapa pertanyaan yang mengemuka antara lain terkait bagaimana
kesiapan Universitas Jember menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang
ditanyakan oleh Prof. Dr. Didik Sulistyanto dari Fakultas Pertanian.
Sementara Dr. Kahar Muzakar dari FMIPA mengkritisi branding Universitas Jember yang
selama ini dirasa belum maksimal hingga masih ada yang belum mengetahui
keberadaan Kampus Tegalboto ini.
Beberapa pertanyaan menarik dan kritis juga dilontarkan oleh
mahasiswa, salah satunya oleh Aam, mahasiswa FISIP yang menantang komitmen
ketiga bakal calon rektor untuk tidak melakukan tindak korupsi saat terpilih
nanti.
Sementara itu Savitri dari Fakultas Hukum mengkritisi keberadaan
Universitas Jember yang dirasa belum maksimal memberikan efek nyata bagi
masyarakat sekitar. “Saya menemukan masih ada anak putus sekolah dan menikah di
usia dini di seputaran kampus, ini tentu saja perlu penanganan nyata dari
Universitas Jember,” ujar Savitri yang bertanya dalam bahasa Inggris ini.
Seolah tidak mau kalah, karyawan Universitas Jember juga
menyuarakan pertanyaannya, Bagus dari FISIP mempertanyakan tunjangan kinerja
yang masih tersendat, sedangkan koleganya, Hadi Suwono dari FMIPA menanyakan
program peningkatan softskill apa yang disiapkan oleh para kandidat bakal calon
rektor guna emningkatkan kemampuan para karyawan. Rangkaian acara kemudian
diakhiri dengan closing statement
dari masing-masing bakal calon rektor.(midd/yond)