Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Kepala Puskesmas Sumberbaru Jum'at (6/11) ditemukan
tewas di dalam mobil Avanza warna silver Nopol P 301 KB yang terparkir di depan
gudang servis tabung gas elpiji Jalan Yos Sudarso, kelurahan Wirolegi, Kecamatan Sumbersari.
Dari informasi di tempat
kejadian perkara diketahui seorang dokter tersebut bernama Imam Hadi Susilo
(49), warga
Jalan Manggar Gg. Wakaf, Lingk Gebang Poreng, Kelurahan Gebang, Kecamatan
Patrang, Kabupaten Jember.
Kronologis kejadian, Firsta
(18) Mahasiswa, pada pukul 09.00 WIB hendak berangkat kuliah melihat mobil
korban tersebut parkir diseberang jalan depan rumahnya, Kemudian pukul 14.00
WIB saat Firsta pulang kuliah mobil tersebut posisinya masih tidak berubah. "Melihat
mobil yang hampir seharian terparkir itu, saya lapor ke bapak mas, dan bapak
saya menyampaikannya kepada warga yang lain," ujarnya kepada
Dikatakan Firsta sekitar
pukul 16.00 WIB orang tuanya serta warga lainya mendekati mobil tersebut. Dan
setelah diintip ada orangnya seperti tidur di jok belakang setir. "Saat
kaca diketuk warga, korban tidak bangun. Mobil juga dalam keadaan mati dan kaca
tertutup rapat," kata Firsta, saksi mata yang mengetahui kejadian itu.
Lebih lanjut Firsta
mengatakan, Bahwa Kemudian ia beserta beberapa warga lainnya mengetuk kaca
mobil beberapa kali tidak bangun-bangun. "Setelah kami buka pintu mobil yang ternyata tidak terkunci, tetap tidak
bangun dan ternyata sudah tidak bernyawa lagi. Lalu kemudian kami melaporkan
kejadian tersebut ke Polsek Sumbersari," pungkasnya.
Warga bersama polisi, langsung
membuka pintu mobil. Setelah berhasil dibuka, pria asal Banyuwangi, Jawa timur
itu sudah dalam keadaan meninggal dunia. Polisi langsung melakukan identifikasi
pada tubuh korban. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan.
Kapolsek Sumbersari Kompol
Imam Sunarno membenarkan kejadian tersebut, jasad pria paru baya itu dibawa ke RSU dr.
Soebandi untuk keperluan autopsi. “Ketika
dilakukan olah Kejadian Perkara, tidak ditemukan tanda-tanda unsure kekerasan
maupun penganiayan, meski demikian dilakukan permeriksan, untuk memastikan
sebab kematian “Urainya (edw)
