
Data
PolMark Research Center (PRC), menyebutkan Paslon 1 Sugiarto SH- dr Dwi Kuryanto, Menangkan 10 Kecamatan, Ambulu, Arjasa,
Jelbuk, Mumbulsari, Panti, Patrang, Puger, Rambipuji, Suberjambe, dan Wuluhan,
Selebihnya 21 Kecamatan pasangan dr Faida – KH Muqit Arif ungul.
Perhitungan seluruh TPS berbasis Formulir C1 di seluruh
(4347 TPS) Hasilnya adalah sebagai berikut. Perolehan suara Pasangan Nomor Urut
1: 451.530 suara (46,21%). Pasangan Nomor Urut 2: 525.540 suara (53,79%).
Selisih kedua pasangan calon: 7,58% atau sebesar 74.010 suara.
Pasangan
Nomor 2 memenangkan 21 kecamatan dari 31 kecamatan (67,7%), dan
menang di 2557 TPS dari 4347 TPS (58,8%). Pemilih yang berpartisipasi adalah
977.070 orang (51,63%). Suara tidak sah adalah 19.905 suara atau 1,05% dari
total DPT (1.892.453 pemilih).”Urai pimpinan PRC Eep
Syaifullah Fatah
Tambah
Eep “Hasil yang kami sampaikan
dalam rilis kali ini tidak akan jauh berbeda dengan yang didapat oleh KPU,
namun kami tetap akan menunggu dan menghormati hasil keputusan dari KPU yang
akan di sampaikan pada tanggal 16 Desember nanti,” ujar Eep.
Faida sendiri
ketika mengetahui dirinya mengungguli pasangan Pak Gik-dr. Dwi mengatakan bahwa
kemenangan ini bukan kemenangan dirinya, akan tetapi kemenangan ini adalah
kemenangan rakyat jember semuanya,” ujar Faida.
Sedangkan Kiyai
Muqit Arif sendiri saat diminta memberikan sambutan ‘menolak’ untuk diberi
ucapan selamat, sebab menurutnya kemenangan ini bukan akhir dari ‘pertarungan’
akan tetapi awal dari amanah rakyat yang harus dipenuhi dari janji-janji yang
selama ini disampaikan dalam setiap kampanyenya.
“Saya dalam
semalam kemarin mendapat ucapan selamat baik melalui sms maupun datang langsung
ke pesantren kami, tapi saya lebih senang jika tidak diberi ucapan selamat,
sebab memenangi pilkada ini adalah awal dari niat kami untuk menciptakan
perubahan di Jember,” ujar Kiyai Muqit
Acara dihadiri seluruh
insan jurnalis baik yang selama ini ‘pro’ Faida maupun yang ‘pro’ pak Gik
sempat menjadi bahan guyonan dan penuh keakraban, terlebih bagi wartawan yang
selama ini ‘memihak’ pasangan Pak Gik – dr. Dwi, alasan Faida mengundang semua
wartawan tanpa melihat latar dukungan terhadap dirinya, karena Faida ingin insan
pers di Jember tidak terpecah belah seperti sebelum pilkada.
“Kami tidak ada
dendam terhadap rekan-rekan wartawan yang selam ini lebih banyak memlintir
kegiatan kami, pada hari ini kami ingin semua insan pers tetap bersatu untuk
memajukan jember, dan tidak ada dusta diantara kita, saya cuma tugas jurnalis
itu pekerjaan yang mulia, dan bisa menghantarkan kita masuk surga jika kita
menyajikan berita yang sebenarnya, tapi kalau banyak memelintir maka bisa
menjadikan kita masuk neraka,” sindir Faida yang disambut tepuk tangan.
Faida sendiri
ketika disinggung mengenai adanya isu jika Faida jadi Bupati, akan melakukan
bersih-bersih pejabat dan melakukan mutasi besar-besaran, Faida menampik isu
tersebut, sebab menurutnya dirinya akan melakukan pakta integritas dengan semua
pejabat yang siap tidak melakukan korupsi,
“Bagi kami kami
tidak akan melakukan mutasi terhadap pejabat yang selama ini tidak mendukung
kami, tapi kami akan menilai kinerja pejabat itu sendiri dalam memberikan
layanan kepada masyarakat, kami akan melakukan pakta integritas dengan semua
pejabat, dan siap tidak melakukan korupsi,” tambah Faida.
Bahkan jika nanti
hasil KPU benar-benar dirinya ditetapkan, tidak
hanya akan membawa Jember dalam kancah Nasional saja, akan tetapi go
International, “Mari kita lupakan ‘peperangan’ pilkada sebelum coblosan, tapi
ayo bersama-sama kita membangun jember ke depan lebih baik,” ujar Faida. (edw)