Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember Jawa Timur bersinergi dengan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) bersinergi Untuk Jember Baru, Jember Maju.
Acara yang dihadiri puluhan LSM dan Ormas.itu dikemas dalam acara Pemberdayaan dan Penguatan Kapasitas Ormas bertajuk "Perkuat Sinergisitas Ormas dalam Pembangunan Menuju Jember Baru, Jember Maju yang digelar di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Jember, Kamis (24/7/2025).
Kepala Bidang (Kabid) Bid Ketahanan Ekososbud, Agama dan Ormas Bakesbangpol Juhenik, SE, Kepala Bakesbangpol Jember Lingga Diputra, S. Sos menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan Ormas sebagai mitra strategis dalam pembangunan daerah.
Kegiatan ini, lanjutnya, upaya memperkuat peran serta organisasi kemasyarakatan (Ormas) dalam pembangunan daerah, hal itu sejalan dengan semangat Jember Baru, Jember Maju yang membutuhkan peran aktif dari sejumlah elemen masyarakat.
Nara sumber acara ini yaitu perwakilan Polres Jember Iptu Bagus Dwi Setiawan, SH, MH, perwakilan Bakesbangpol Provinsi Jawa Timur Agus Ismantoro, SE, S.Sos, MM dan Wakil Ketua Tim Pengarah Percepatan Pembangunan Daerah (TP3D) Dima Ahyar, SH,
Menurut Iptu Bagus bahwa kebebasan menyampaikan pendapat merupakan bagian dari hak asasi manusia yang dijamin konstitusi. Ia mengutip Pasal 28 UUD 1945 serta Pasal 53 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan, yang mengatur tentang pengawasan internal dan eksternal ormas oleh masyarakat, pemerintah, dan pemerintah daerah.
LSM SUAR, Sanusi, M.Pd, menyoroti pentingnya peran LSM dalam memperbaiki citra dan meningkatkan kebermanfaatan ormas di tengah masyarakat. “LSM harus hadir di mana pemerintah belum sempat menjangkau, dan menjadi solusi atas kebutuhan sosial masyarakat,” ujarnya.
Perwakilan dari Bakesbangpol Provinsi Jawa Timur, Agus Ismantoro, SE, S.Sos, MM, juga menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini sebagai langkah nyata membangun komunikasi dan koordinasi antara ormas dan pemerintah daerah.
Sedangkan Dima Ahyar, menyoroti angka kemiskinan, stunting, dan putus sekolah yang masih tinggi, sementara anggaran daerah mencapai Rp4,6 triliun. “Kondisi ini menuntut keterlibatan semua pihak, termasuk ormas, pemerintah pusat, provinsi, dan masyarakat dalam membangun Jember,” tegasnya.
Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum penting untuk membangun kolaborasi berkelanjutan antara ormas dan pemerintah guna menciptakan tatanan masyarakat yang lebih sejahtera, inklusif, dan berdaya saing menuju Jember Baru, Jember Maju. (eros).
