
Pengrusakan sekitar pukul
23.00 Wib diduga lantaran dalam bengkel ada Bendera simbol Perguruan Silat Kera
Sakti (PSKS). “Ada sekitar 500 orang dari perguruan tinggi PSHT, mereka merusak gambar perguruan saya dan
melempari bengkel saya dengan batu”, ujar Agus Minggu (13/12)
Merasa terancam jiwanya
Agus minta bantuan tetangga. “Lalu saya teriak minta tolong kepada tetangga,
beruntung tidak sampai rusak parah, karena tetangga saya segera keluar dan
mendatangi bengkel saya, saat banyak tetangga yang datang mereka membubarkan
diri menuju utara,” Tambahnya.
Atas kejadian ini, Agus melaporkan
perusakan bengkelnya ke Mapolsek Bangsalsari, karena sebelumnya memang terjadi
perselisihan antar kedua perguruan antara Pencak Silat Kera Sakti (PSKS) dengan
Perguruan Setia Hati Terate (PSHT),
Pihak Polsek Bangsalsari
langsung dengan dibantu pasukan dari Rayon 4 Polres Jember yang terdiri dari
Polsek Tanggul, Semboro dan Sumberbaru melakukan pengejaran terhadap
segerombolan anggota PSHT, dan hasilnya 21 anggotanya berhasil diamankan.
Informasi yang berhasil dihimpun,
perselisihan antara dua perguruan silat ini bermula saat Anang (20) anggota
dari PSKS warga Dusun Krajan Desa Sukorejo Bangsalsari dikeroyok anggota PSHT
yang dikoordinatori Aldi (19) danMasruhin warga Dusun Krajan A Desa /Kecamatan
Bangsalsari, pada 22 November lalu.
“Memang saat itu anggota
kami dikeroyok oleh anggota PSHT, hingga memar, dan ketua PSHT Sukorejo mas Sis
sudah mendatangi kami dan meminta maaf atas kelakuan anggotanya, dan berjanji
akan mempertemukan anggotanya untuk meminta maaf, namun sampai saat ini belum
terwujud,” ujar ketua PSKS Bangsalsari Heri
Aldi dan Masruhin diduga
menyebar isu jika anggota PSKS akan balas dendam dengan mendatangkan bantuan
dari Banyuwangi, dan puncaknya Sabtu malam kemarin, sekitar 500 lebih anggota
PSHT melakukan sweeping terhadap anggota PSKS dan polisi mengamankan 21 anggota
PSHT selanjutnya dibawa ke Mapolres Jember.
Kabagops Polres Jember,
Kompol. Kusen Hidayat saat diklarifikasi membenarkan telah mengamankan 21
anggota dari perguruan PSHT, namun tidak ditahan, “Kami sudah mendata anggota
perguruan silat yang kami amankan, dan hari ini mereka kami pulangkan tapi
besok kami kenakan panggil lagi untuk dimintai keterangan,” ujar Kompol Kusen
Hidayat.
Kusen mangatakan bahwa hal
ini dilakukan untuk menjaga situasi agar tetap kondusif terlebih Jember baru
saja menggelar Pilkada dan tahapannya belum selesai, mereka yang sempat
diamankan adalah, Saiful Bahri dari -Tanggul, Risky Zulkarnain - Ambulu, Rukun
Widodo - Gumukmas, Diky Alfan - Wuluhan Muhtar Rifa'i - Wuluhan, Ahmad Gojali -
Tanggul, Roni Suryanto - Panti Ahmad Arifin - Purwojati, Suyit - Puger,M. Jefri
- Lojejer, Bagus Efendi - Lojejer, Akbar Amirulloh - Patrang, M. Faturohman -
Puger, Rustamaji - Bangsalsari, M. Agus Soleh - Rambi, Fauji Pangestu -
Wuluhan, Teguh Dwi - Wuluhan, Anang - Panti, M. Rizal - Bangsalsari, Soim -
Rowotwngah Agus - Rambipuji.
Tidak hanya mengamankan anggota
perguruan tinggi, sejumlah barang bukti juga diamankan polisi diantaranya 17
sepeda motor serta beberapa HP, bahkan saat polisi memeriksa HP terdapat sms memprovokasi
yang isinya “Jangan Takut bala bantuan akan datang menjemputmu”. (edw/min)