Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Seorang
pelanggan PT Telkom Indonesia Jember, mengaku kecewa dengan layanan
perusahaan milik negara tersebut. Pasalnya sejak dua bulan terahir, tagihan Speedynya
dinaikan sepihak.
Bahkan, sejumlah wartawan yang hendak melakukan
peliputan diminta untuk mengajukan surat jika ingin mengkonfirmasi persoalan
tersebut ke Manajer Telkom Jember. “Harus ke pihak sekretariat dulu. Baru ke
manajer,” ucapnya, dengan suara bergetar. (ruz)
“Saya merasa tertipu dan
menjadi korban manajemen Speedy. Karena tanpa persetujuan konsumen, pihak
Telkom, merubah ke program baru” ujar Khoerush Sholeh, warga Jalan Wijaya
Kusuma, ketika ditemui saat mengajukan kebereratan di kantor PT Telkom, Jalan
Gajah Mada Jember Kamis (31/12),
Sejak beberapa tahun lalu.
dia memasang speedy atas nama Soeseno, Namun pada dua bulan terahir, tagihannya
naik dari Rp 217.000 menjadi Rp 292.166. “Modusnya, saya diklaim sejak bulan
November beralih keprogram baru. Padahal saya tidak pernah merasa mengajukan
ataupun menyetujui program tersebut,” katanya.
Awalnya, Khoerus membayar
tagihan yang membengkak itu, sembari komplain ke layanan 147 yang menjadi pusat
pengaduan konsumen. Namun ternyata, untuk tagihan bulan berikutnya, nilainya
tidak turun. Sehingga dia mengirim surat keberatan kepada pimpinan PT Telkom di
Jember.
“Saya melakukan protes
keras melalui layanan 147 pada 19 Nopember lalu, dengan harapan agar Speedy
mengembalikan ke program semula. Namun kenyataannya hingga Bulan Desember 2015
ini keberatan saya tidak digubris. Terus terang saya merasa kecewa dengan
pelayanan Telkom Speedy dan merasa ditipu,” bebernya.
Khoerus mencurigai, jika
modus seperti itu memang sengaja dilakukan oleh PT Telkom kepada pelanggan,
agar meraih keuntungan yang besar. Bahkan tidak menutup kemungkinan, lanjut
Khoerus, kejadian serupa juga menimpa kepada para pelanggan speedy lain di
Jember bahkan mungkin di seluruh Indonesia.
Untuk itu pihaknya meminta
managemen Telkom Indonesia segera turun
tangan dan segera mengkroscek oknum yang telah melakukan tindakan sepihak ini,.
“Untuk itu saya meminta Manajemen Telkom
Indonesia segera turun tangan dan menindak tegas pelakunya sesuai aturan yang
berlaku,” tegasnya.
Sementara itu, manajemen
PT Telkom Cabang Jember, enggan menemui wartawan yang berusaha mengkonfirmasi
keluhan pelanggan tersebut. Hampir satu jam menunggu, namun sang pimpinan tak
kunjung keluar untuk memberi keterangan ke awak media.
Tiba-tiba seorang Supervisor Customer Service bernama
Ika Rini, menegur wartawan dengan nada tinggi. Disinilah ada insiden, saat dia
menuding kedatangan jurnalis mengganggu aktifitas anak buahnya, meski saat itu
kondisinya relative sepi pelanggan.