Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Saat
pulang membuang sampah disungai, Istri
ketua RT Slamet warga Dusun Ajung Wetan Desa/Kecamatan Ajung, Kamis pagi (31/12) menjadi korban pembacokan dua orang begal.
Dari pantauan wartawan ini, beberapa bercak darah
terlihat memenuhi garasi milik Abdurrahman, diantaranya di kursi yang ada di
luar rumah serta di teras garasi, dari rekaman CCTV, pelaku terlihat
menggunakan jaket jins, bertubuh tinggi serta menggunakan helem teropong. (ali /min)
Akibatnya, korban mengalami luka bacok di kepala, punggung dan tangan. Informasi, korban Srihartatik (41) pagi itu sekitar pukul 04.00 WIB ini seperti biasanya membuang sampah rumah tangga di
sungai depan gudang PTPN X Ajung yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari
rumahnya,
Merasa ada yang ngikuti, saat pulang, korban menambah kecepatan sepeda motornya, kedua pelaku berkendara sepeda motor jenis Vega juga mengejarnya, karena takut, korban mengarahkan sepedanya
dirumah Abdurrahman,
warga sekitar yang hanya berjarak
beberapa rumah dari rumahnya.
Kedua pelaku bukannya surut, salah satu pelaku masuk ke garasi rumah dan berusaha
merebut sepeda motor beat nopol P 3106 LH milik korban, pelaku satunya tetap diatas
sepeda motor, saat berebeut sepeda motor inilah pelaku membacokkan senjata
jenis celurit ke tubuh korban, beruntung Abdurrahman pemilik rumah mendengar
kegaduhan sehingga nyawa korban tertolong.
“Saya waktu itu
mendengar ada suara sepeda roboh dan jeritan bu Sri minta tolong, saat saya
keluar, pelaku yang membacok bu Sri juga berusaha menyerang saya, tapi saya
berhasil menghindar, kemudian pelaku melarikan diri dan saya kejar serta saya
lempar batu tapi tidak kena,” ujar Abdurrahman saat menceritakan kejadian di pagi
buta itu kepada wartawan.
Aksi pelaku ini
berhasil terekam kamera CCTV yang dipasang di rumah Abdurrahman, “Kejadiannya
subuh mas, dan bu Sri memang biasa membuang sampah pada pagi hari, gak tau kok
tiba-tiba belok ke rumah saya, andaikata dia menuju rumahnya sendiri yang hanya
berjarak beberapa meter lagi, mungkin bu Sri akan dihabis ditengah jalan, dan
juga tidak akan ada yang tahu,” beber Abdurrahman.
Srihartatik menceritakan
bahwa saat itu dirinya tidak berpikir mau kemana, dirinya langsung membelokkan
sepeda motornya ke rumah Abdurrahman, “Saya pikir pelaku tidak mengejar saya,
ternyata tetap mengejar saya meskipun saya sudah di depan pintu rumah pak
Abdurrahman,” beber Srihartatik.