
Pasalnya di tempat Kamar
mandi, Jamban ada bibit Nyamuk Aides Aigepty, "Dari 106 Rumah yang
kami Periksa tadi, ada 09 rumah yang tempat tempat Air ditemukan Bibit
bibit Nyamuk Penyebab DB”, Demikian ujar Mahmud, ketua Tim ketua tim Kesehatan
Puskesmas Tanggul Kamis (29/1)
Menurutnya ini sudah bisa
di katakan atau tergolong Sudah Darurat mas, tapi bukan KLB lo ya, " Tambahnya
usai acara Pemeriksaan. bersama Pihak Kecamatan dan Segenap Aparatur Desa
yang langsung dipimpin oleh Kepala Desa manggisa Moh.Holili
Agar tidak menjalar ke Warga lainnya, Mahmud menganjurkan
sesegera Mungkin agar dilakukan Penyemprotan (Voging), "temuan kami sudah
kami koordinasikan dengan Kades, ini sudah darurat mas, harus sesegera Mungkin
dilakukan Voging dan Alhamdulillah pak kades menyuruh Besok, " tambahnya.
Biaya Penyemprotan menurutnya
ditanggung masyarakat, "benar mas, dinas kesehatan hanya menyediakan alat
dan Obatnya saja, terkait dengan biaya Bahan bakar, ongkos tenaga Voking dan
akomodasi tenaga Voking masyarakat yang membiayai," jelasnya.
Abdullah Mashud warga
Setempat yang juga Tim Investigasi LSM Gempur, menyayangkan biaya Voging masih
di bebankan masyarakat, "sangat ironis sekali, negara seharusnya hadir,
kalau seandainya masyarakat tidak mempunyai uang untuk membayar biaya
Penyemprotan, bagaimana” keluhnya.
Apakah harus menunggu ada
Rakyat yang meninggal dahulu baru pemerintah membantu, Kewajiban Negara adalah
Melindungi Rakyatnya, itu sudah Jelas dalam UUD, untuk itu saya berharap pemerintah
agar membebaskan perihal biaya voging ini, " harap Ji Mau'k biasa ia dipanggil.
Sementara itu, Kepala Desa
Manggisan Moh.Holili yang mengikuti Kegiatan pemeriksaan di rumah tinggal
Warganya, keterkaitan dengan
permasalahan Pembiayaan Penyemprotan dirinya mengatakan pihaknya tidak akan
membebankan kepada masyarakat "ini sudah menjadi tanggung jawab saya mas
selaku Bapak, apapun saya lakukan untuk masyarakat, saya tidak memberi beban ke
masyarakat saya ," katanya,
Menanggapi keluhan
tersebut, Kades Manggisan Yang akrab di panggil Holili ini mengatakan
bahwasanya penyemprotan di desanya bukan hanya sekali saja, dirinya mengatakan
Penyemprotan sudah dilakukan 2 kali, dan itupun dirinya tidak memungut biaya
dari Masyarakat, dan untuk semua biaya akan ditanggung oleh desa.
"besok ini untuk
kedua kalinya mas, dan biaya semua kami yang membayarnya, kemaren yang pertama
itu 550 ribu, dan barusan 450 ribu, itu saya tidak menarik sepeser pun dari
masyarakat, ini sudah menjadi kewajiban saya, sebagai bapak mas, semuanya saya
lakukan untuk rakyat, " Ungkapnya.
Namun dirinya merasa heran
keterkaitan Pembiayaan yang masih dibebankan ke masyarakat, "lah iya mas,
Terus gunanya program Kartu Indonesia sehat dari pemerintah, saya hanya
berharap pihak pemerintah terkait menkaji ulang tentang hal ini "
pungkasnya. (Yond)