
Secara visual, gerakan itu
diwujudkan melalui pemasangan bendera NU sepanjang tahun, di depan lembaga
belajar Taman Baca Al-Fath, sebuah lembaga belajar dan bermain anak, di
Perumahan Bumi Tegal Besar, Kecamatan Kaliwates kabupaten Jember Jawa Timur.
“Mencegah radikalisme itu
harus dimulai sejak dini, oleh karenanya perlu ditanamkan faham toleransi
kepada anak-anak, baik di dalam keluarga maupun lembaga pendidikan,” Demikian kata
Ahmad Faidi Suja’i, penggagas gerakan tersebut, Jum’at (29/1).
NU sebagai organisasi
keagamaan terbesar di Indonesia merupakan simbol perlawanan radikalisme. “Karena
pola pemahaman dan praktek keagamaan NU mencirikan Islam inklusif dan moderat,
sehingga perlu disebarluaskan ajarannya,” ujar mantan ketua Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jember ini
Selain itu, dirinya juga
berencana membuat kawasan bebas radikalisme di perumahan tersebut. “Secara
visual, gerakan ini akan kami wujudkan dengan pemasangan bendera NU di depan
rumah-rumah warga sepanjang tahun, pemasangan bendera ini merupakan simbol
menangkal radikalisme di kalangan masyarakat,” paparnya.
Gerakan tangkal radikalisme
tersebut mendapat respon dari pengelola Taman Baca Al-Fath, yang juga ketua RT
setempat. “Saya kira gerakan seperti ini perlu didukung, karena radikalisme
adalah persoalan bangsa, dan harus dilawan secara bersama-sama,” kata Beni Eko
Rohmatullah. (ruz)