Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Setelah melalui masa tunggu melelahkan, Nia
Ayu Wulandari balita tak miliki anus, warga Dusun Garahan Kidul, Desa Sidomulyo
Rabu (14/9). akhirnya dirujuk ke RSUD dr. Soebandi Jember.
Dirujuknya Ayu Ke RS, lantaran balita ini mengalami
kelainan sejak lahir, penderitaannya seakan tidak pernah berakhir, setiap kali
membuang air kecil dan air besar, selalu berteriak dan menangis kesakitan.
Kejadian ini terus berulang setiap kali akan membuang air, hingga berumur 4
tahun.
Tangisan balita perempuan cantik itu terasa
menyayat hati, dan tak kuasa menahan air mata bagi siapa saya yang melihatnya.Pasalnya
setiap hari, siang malam tidak lepas dari tangis, karena anus dan kemaluannya
tertutub, sehingga usus pembuanganya harus dipotong dan disalurkan melalui
lobang dari perutnya.
Ditambah keberadaan orang tua Ayu yang tak lagi
hidup bersama, semakin menambah lengkap penderitaan yang dialami Ayu dan
keluarganya. Namun dengan tulus, Nenek merawat, dan mencuci baju karena harus
berganti paling sedikit 8 kali setiap harinya.
Sehari-harinya Ayu bergantung pada obat yang dibeli
dengan harga yang cukup menguras isi kantong. Keluarganya hanya mengandalkan
buruh sadap karet dari seorang kakek dan warung peracangan kecil sang nenek
berusaha mencarikan jalan kesembuhan untuk Ayu.
Yang lebih memilukan apabila tidak dibelikan obat,
Ayu pasti menangis seharian, karena kotoran dalam perut mengental. “Kami
hanya mengandalkan upah buruh kebun sadap karet nak,” tutur Aminatul, yang
menangis sembari membelai rambut Ayu seakan tak tega melihat derita cucunya
yang semakin hari semakin tersiksa.
Kabar akan dirujuknya Ayu ke RSUD dr Soebandi,
membuat Aminatul, ibu Ayu merasa senang dan terharu. “Kami tidak bisa berkata
apa, antara senang dan susah, senang karena Ayu akan dibawa ke Rumah Sakit,
susah karena kondisi ekonominya yang pas-pasan,” tuturnya berlinang air mata.
Kabar itu disampaikan, salah satu relawan, Hasan
Basri. “Nia Ayu Wulandari hari ini langsung dibawa ke Rumah Sakit dr.Soebandi
Jember, kami para relawan dengan pihak Kecamatan Silo akan membawa Ayu ke
dr.Soebandi,” kata pria yang selama ini getol membantu Nia.
Kabar itu dibenarkan Ketua Ikatan Dokter Indonesia
(IDI) Cabang Jember, dr, Hendro Soelistijono. MM. MARS. Menurutnya, RSUD dr.Soebandi sudah memiliki dokter
bedah umum. “Yang penting adik Ayu itu bisa tertangani dulu, langkah
selanjutnya kita pikirkan nanti,” ucapnya.
Sementara Kepala Dinas Sosial Jember Ir.H.Eko Heru
Sunarso, Msi menyatakan kesiapannya membantu sesuai tupoksinya, terkait
penanganan medis ada pihak RSUD. “Sinergi seperti inilah yang harus tetap
dilaksanakan antar SKPD di Jember agar menjadikan Jember lebih baik kedepan,”
ujarnya yang saat itu mendampingi pasien
Relawan yang getol membantu Ayu, Hasan Basri (28)
terpanggil membantu, lantaran tidak tega. “Sebagai tetangga saya ikut iba,
pokonya tiada hari tanpa menangis” Timpal Bu Hendra, tetamgganya. Hal senada
disampaikan Eni (30), "Seusia dia harusnya lusu-lucunya dan
senang-senangnya bermain," tuturnya sambil mengusap air mata.
Berdasarkan informasi Nia Ayu Wulandari sudah
terdaftar salah satu peserta BPJS Kesehatan Kabupaten Jember, namun karena
beberapa faktor Ayu masih belum bisa cepat tertangani. Ayu lahir di RSUD dr
Soebandi dan pernah ditangani tim medis karena menderita bibir sumbing
(tim)