Salah seorang pelanggan, Moch Aries Sofyan menyampaikan
bahwa sejak
delapan bulan terakhir, mulai bulan Desember 2015
kenaikan rekeningnya melojak tajam, yang biasanya hanya membayar antara 50 hingga 100 ribu rupiah, kini menjacapai 600 ribu hingga 1 Juta rupiah lebih.
“Pada bulan Januari 2016
mendapat tagihan 612 ribu rupiah, padahal bulan Desember 2015, hanya 125 ribu rupiah, makannya saat itu
saya langsung melaporkan lonjakan
tersebut untuk dilakukan pengecekan” Ungkap Warga
Perumahan Vila Tegal Besar, Kelurahan Tegal Besar, Kecamatan Kaliwates ini,
Meski usai laporan dan sudah ada
petugas yang datang untuk melakukan pengecekan, namun kata Aries tidak ada penjelasan dari
petugas “Setelah dilakukan pengecekan, usai laporan, saat itu tidak ada
penjelasan apapun dari petugas, ya kita sebenarnya mempercayakan kepada petugas” Urainya
”Sebagai pelanggan saya merasa tidak mendapatkan
penjelasan dari petugas, kalau memang terjadi kebocoran dan ada penjelasan, ada
biaya pembetulan, saya juga tidak keberatan, yang kami sesalkan setelah
dilakukan pengecekan, tidak ada tindak lanjutnya, sehingga kejadian yang sama terulang lagi.” Keluhnya.
ebih ironis lagi, setelah kejadian itu, pada bulan berikutnya pembengkahan, masih saja terus terjadi “Bulan Febuari dan Maret 2016, Rp. 242 ribu, bulan April sebesar
Rp. 412
ribu, puncaknya pada bulan Juni sebesar 1.121.000 rupiah, saya sangat keberatan bila harus membayar sebesar itu.” Keluh Aries
Humas
PDAM Jember Sapto saat di klarifikasi sejumlah media di
Kantornya Kamis (29/9), tidak menampik adanya
lonjakan tagihan tersebut, berdasarkan data yang dikeluarkan, terlihat
jelas biaya direkapan rekening atas nama Moch Aries Sofyan, Warga Perumahan
Vila Tegal Besar, Kelurahan Tegal Besar, Kecamatan Kaliwates.
Menurut Sabto, Perusahaanya tidak mungkin mengalami
kesalahan dalam pendataan perekaman rekening, lantaran sudah
menggunakan foto digital. “Kalau salah dalam pendataanya, saya kira tidak benar,
karena kita sudah menggunakan foto digital” Jelasnya sambil menunjukkan data
yang sudah di printout.
Ia yakin kenaikan tagihan rekening
pelanggan tersebut lantaran adanya kebocoran, diduga kebocoranya ada pada pipa di dalam
rumah, sehingga itu merupakan tanggung jawab pelanggan itu sediri, dan harus
dibayar, namun jika kebocoran itu berada diluar rumah, itu menjadi tanggungjawab
perusahaan” Jelas
Sapto
Sebenarnya perusahaannya, menurut Sapto tidak senang,
apalagi menginginkan para pelanggan agar mendapat tagihan sebesar itu. Bahkan Sapto menampik anggapan bahwa PDAM sengaja melakukan itu untuk mengeruk keuntungan dari
pelanggan.
“Tidak ada niatan seperti itu, bahkan kita juga tidak senang
hal ini terjadi, karena masih banyak pelanggan lain yang memebutukan air tersebut,
agar bisa digunakan untuk kebutuhannya” Katanya saat ditanya adanya
anggapan pelanggan yang menduga ada unsur kesengjaan, guna untuk mengeruk
keuntungan.