Hasil sejumlah karya tangan-tangan kreatif dari masyarakat dan mantan
buruh migran yang berasal dari sejumlah Desa ini tampak terpampang dalam dalam
bazar, guna memperingati Hari Peduli Sampah Nasional, yang diselenggarakan saat
Car Frtee di alun-alun Jember Day Mingu pagi (26/2)
“Sebelum dibuang, sampah yang masih layak kita manfaatkan, ya untuk
tambahan pengahsilan keluarga,” kata salah-satu,
mantan buruh migran Minggu, (26/2). Ia mengaku pada akhir-akhir ini sedang
fokus bersama rekan senasibnya membuat sejumlah barang bekas.
Masih kata Iin, biasa ia dipanggil, dari data yang ada di wilayah
Jember Selatan, ada sekitar seribu lima ratusan mantan buruh migran. “Hampir
separuhnya sudah membauat kelompok serta membuat barang daur ulang yang
bernilai ekonomis,” jelasnya.
Bayak barang yang dihasilkan, seperti tas dari minuman sachetan,
kotak tisusu dari koran, celengan dari batok kelapa, ada juga pigura dari koran.
“Semua bahan bekas ini kami dapat juga dari bank sampah mas. Kelompok kami juga
mengelola Bank Sampah jadi lebih praktis” ucapnya.
Salah satu pengunjung, Mustofa, warga Kecamatan Arjasa saat akan
membeli kotak tisu mengungkapkan kekagumannya atas hasil hasil karya mantan
buruh migram itu. “Ya gak nyangka aja mas bahan bekas yang selama ini kita sepelakan
dan dan menjijikkan dapat diolah menjadi barang bernilai ekonomis,” tuturnya.
Saat disinggunmg harga, Mustofa tidak mempermasalahkan, “Karena
ini kan hasil karya, dan juga mendukung program produk lokal yang dihasilkan
oleh warga asli Jember. Jadi harga nggak
jadi soal, tapi kompetitif dan terjangkau kok mas. Jadi kita siap membeli,”
katanya degan tersenyum. (midd)