Situbondo,
MAJALAH-GEMPUR.Com.
Untuk mengeluarkan benda asing yang menyerupai bolpain yang bersarang di dalam tubuh Zainul Rifin. Pihak
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdoer Rahem kabupaten Situbondo Jawa Timur, akhirnya merujuk ke
Rumah Sakit Malang.
Diperkiarakan benda asing itu bersarang di dalam perut siswa SMP itu sejak dua tahun silam. Selama itu pula, siswa berusia 14 tahun asal Desa Palangan, Kecamatan Jangkar, mengaku kerapkali mengalami sakit perut dan susah buang air besar.
Berdasarkan Endoskopi pihak RSUD, benda asing bersarang di dalam perut Zainul Rifin, berada sekitar 30 center dari lubang anus. Karena peralatan medis di RSUD Abdoer Rahem tak memadahi, Zainul Rifin dirujuk ke Rumah Sakit Syaiful Anwar Malang siang kemarin.
Kepala Dinas Kesehatan Abu Bakar Abdi mengaku, seluruh biaya operasi ditanggung BPJS, karena pasien memiliki Kartu Indonesia Sehat. “Benda asing di dalam perut korban harus cepat dikeluarkan, karena jika tidak akan sangat membahayakan kesehatannya”. Jelasnya
Sebelum dirujuk ke Rumah Sakit Malang, Wakil Bupati Yoyok Mulyadi menyempatkan diri menemui di ruang rawat penyakit dalam. Kedatangan Wabup disambut suka cita. Pihak keluarga mengaku terharu, karena penyakit aneh, mendapat perhatian serius Pemkab Situbondo.
“Artinya
benda yang diduga mirip Bolpoin itu ada unsur kesengajaan dimasukkan, dari mana
(bolpoin) bisa masuk kedalam dubur kalau tidak ada yang sengaja memasukkan,
alasannya apa dan oleh siapa, itu belum kami ketahui,” Papar Dr.Tony. (Yan)
Diperkiarakan benda asing itu bersarang di dalam perut siswa SMP itu sejak dua tahun silam. Selama itu pula, siswa berusia 14 tahun asal Desa Palangan, Kecamatan Jangkar, mengaku kerapkali mengalami sakit perut dan susah buang air besar.
Berdasarkan Endoskopi pihak RSUD, benda asing bersarang di dalam perut Zainul Rifin, berada sekitar 30 center dari lubang anus. Karena peralatan medis di RSUD Abdoer Rahem tak memadahi, Zainul Rifin dirujuk ke Rumah Sakit Syaiful Anwar Malang siang kemarin.
Kepala Dinas Kesehatan Abu Bakar Abdi mengaku, seluruh biaya operasi ditanggung BPJS, karena pasien memiliki Kartu Indonesia Sehat. “Benda asing di dalam perut korban harus cepat dikeluarkan, karena jika tidak akan sangat membahayakan kesehatannya”. Jelasnya
Sebelum dirujuk ke Rumah Sakit Malang, Wakil Bupati Yoyok Mulyadi menyempatkan diri menemui di ruang rawat penyakit dalam. Kedatangan Wabup disambut suka cita. Pihak keluarga mengaku terharu, karena penyakit aneh, mendapat perhatian serius Pemkab Situbondo.
Perlu diketahui bahwa sebelumnya pihak keluarga pasien Kim Zainur
Ridho (35), sudah berupaya semaksimal mungkin. Dengan ditolaknya KIS oleh BPJS,
melalui anggota DPRD dari Jangkar mencoba mengurus SPM, Namun lagi-lagi ditolak
Rumah sakit, Sementara Zainurripin sudah 10 hari dirawat.
Karena tidak memiliki uang operasi, kartu KIS BPJS dan Surat
Pernyataan Miskin (SPM) ditolak. Keluargapun akhirnya pasrah. “Kami sekeluarga
hanya bisa pasrah, katanya ada benda menyerupai bolpoin di dalam perut, itulah
alasan BPJS maupun RS menolak kartu KIS atau SPM yang kami ajukan” Keluhnya
Sementara dokter menyarankan agar pasien segera di rujuk ke RS Malang,
sementara sekeluarga mengaku tidak punya biaya, “Darimana kami dapat uang, kalau
harus pake pasien secara umum, kami hanya berharap ada orang yang berhati mulia
bisa membantu kami,” Ucap Kim lirih.
Menurut Ahli penyakit dalam RSUD Abdoer Rahem, Dari hasil foto
Rontgen ditemukan ada benda kecil didalam perut Korban, Pihak dokter kemudian
memutuskan melakukan Kolonoskopi, ”Setelah dilakukan kolonoskopi dari dubur,
ditemukan benda mirip Bolpoin 30 cm dari lubang anus,” Jelas dr. Ahmad Baihaqi
Penolakan BPJS nomer : 187/VII-08/2017 dan RSUD, menurut Direktur
RSUD Abdoer Rahem, mengacu pada PermenKes RI no. 28 tahun 2014 tentang pedoman
program JKN Bab IV poin i: Gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri
sendiri, atau akibat melakukan hobi yang membahayakan diri sendiri.