
Tidak stabilnya harga Batu Gamping lantaran barang milik para pengusaha
lokal lantaran sejumlah perusahaan tidak lagi membeli, akibatnya barang milik pengusaha
lokal menumpuk. Akibatnya harga gamping anjlok ke kisaran harga antara
70-72 ribu rupiah. Padahal sebelumnya lebih dari itu.
"Dulunya saat perusahaan masih mau menerima barang dari kami,
para petani tradisional (Pengusaha Lokal) tidak sulit pemasaran, namun semenjak
tiga tahun terahir ketika perusahaan tidak menerima batu kapur milik kami, kesulitan
pemasarannya" Ungkap Mukad (50) salah satu pengusaha lokal setempat Jum'at
(17/3).
Oleh sebab itu ketika barang penuh dan tidak laku di jual, harga menjadi
turun drastis dan hal itulah yang membuat mereka kelabakan. "Petani kecil
seperti kami harus menjual sendiri hasil batu kapur ke Bedak-bedak (tempat
menjual di pinggir jalan-red). " lanjutnya.
Mukad, menambahkan jika hal ini berlanjut, maka pengusaha lokal lambat-laun
akan tersingkirkan oleh perusahaan besar yang mulai memasak batu kapur dan
langsung di salurkan ke pabrik di ibu kota, "Hal inilah yang membuat
kami para pengusaha lokal susah. " Tambahnya.
Iaberharap dinas terkait Kabupaten Jember memperjuangkan nasib
petani lokal, agar perusahaan bisa mengambil kembali minimal 50 Persen dari
hasil pemasakan batu kapur pengusaha lokal. "Jika hal itu kembali dilakukan
maka ekonomi warga Grenden akan kembali stabil, seperti dulu" Pungkasnya .
(Yond)