
Sejumlah jurnalis dari Forum
Wartawan Lintas Media Jember (FWLM), Aliansi Jurnalis Independent (AJI) Jember,
serta Jember South Jurnalis, ini melakukan long march dari depan Makodim 0824 menuju
Pemkab Jember bernada kecaman segala bentuk kekerasan Jurnalis, di Jember, Jawa
Timur maupun di Indonesia.
Mereka juga membagikan
selebaran, atas meningkatnya kekkerasan jurnalis di Jawa Timur, “Ini
menunjukkan kesadaran institusi negara baik TNI, Polri maupun pemerintah
tehadap kebebasan pers sangat kurang, sehstudnys semua pihak harus menghormati
kerja Jurnalis,” ujar korlap aksi Hirna Ramadhani.
“Seperti di Madiun oknum
TNI AD, yang melakukan kekerasan terhadap kontributor Net TV, perampasan kamera
terhadap jurnalis radar malang oleh oknum TNI AU, dan yang terbaru kekerasan
terhadap Jurnalis oleh Oknum PNS PU Bina Marga Bangkalan Madura,” Ujar wartawan
Pena Nusantara ini.
Aksi yang disertai
teatrikal, dimana salah satu Jurnalis dengan pakaian dari kertas koran serta
tangan di rantai, mendapat perhatian sejumlah warga. Menurut peserta aksi,
teatrikal ini menggambarkan jika kebebasan pers di Indonesia sudah akut, dan
harus disikapi oleh semua pihak.
Sementara aksi puluhan AJJ
ini mendapat apresiasi dari Bupati Jember dr. Faida MMR, meski tidak menemui
secara langsung peserta demo, dikarenakan bersamaan dengan acara persiapan
penutupan TMMD ke 98 di Desa Karangbayat, bupati menghubungi jurnalis melalui
HP dan diload speaker.
“Kami mengapresiasi kerja
jurnalis khususnya di Jember, bersama ini kami tekankan bahwa jurnalis tidak
akan dihalang halangi di lingkungan Pemkab Jember, dan kami pastikan Jurnalis
di Jember akan aman dan terlindungi dari aksi aksi kekerasan, atas nama
pemerintah, kami ucapkan selamat hari kebebasan pers.
Aksi ini sendiri ini
diakhiri dengan penyerahan rangkaian bunga ke Pemkab Jember yang diwakili oleh
Plt. Sekda Ir Mirvano, sertai ditandai dengan menandatangani kesepakatan tolak
kekerasan jurnalis dan pelepasan rantai pada salah satu peserta aksi. (yond)