
Bentang Wilayah
(Landscape) ujung timur pulau Jawa ini, dibagian utaranya merupakan deretan
pegunungan iyang (Ijang), sebelah
baratnya terdapat Gunung Argopuro dan Puncak Rengganis, serta di bagian timur terdapat
Gunung Ijen dan Gunung Raung ini diduga menyimpan sumber daya alam dan budaya
kuno.
Sumber Candik merupakan
nama sebuah dusun di Desa Panduman Kecamatan Jelbuk, merupakan lereng bagian
dari Pegunungan Ijang di Kabupaten Jember. Di dusun di bagian selatan itulah ditemukan
batu unik bernada unik itu”. Demikian ungkap Pengelola Rumah Sejarah, Jember Y Setiyo
Hadi Sabtu (27/5)
Menurut pria yang biasa
disapa Mas Yopi batu itu oleh penemu pertama diberi nama Selo Bonang. “Demikian
sebutan yang diberikan oleh Hadi Purnomo yang pertama menemukan batu-batu yang
bila dipukul dengan batu atau pemukul dari besi mengeluarkan nada-nada music
yang nyaring”, Jelasnya.
Bahkan menurut pria yang
juga mengelola Museum Boemi Poeger ini, Mahasisa UNEJ dari unit kesenian pernah
mencoba memukul sekitar delapan batu tersebut, memunculkan gending Jawa Kebo
Giro”, ungkap Hadi Purnomo kepada saya sambil menceritakan asal-usul ditemukan
batu tersebut.
Pertama ditemukan Agustus 2016 tahun lalu, ketika membersihkan
lahan yang dibeli beberapa tahun lalu itu dipenuhi bebatuan. Hadi Purnomo dibantu
Pak Siati alias Munif menemukan bebatuan berserakan itu. Saat melempar beberapa batu terjadi benturan
antar batu dan terdengar bunyi nyaring seperti nada music.
Hal ini menarik perhatian
Hadi dan menyuruh Pak Siati memisahkan 22 batu yang berbunyi. “Sedangkan yang
sudah diselaraskan nadanya oleh penggiat seni Universitas Jember ada 8 batu,“Saya
sempatkan pula mencoba memukul-mukul batu itu, yang saya rasakan muncul bunyi
nada do re mi fa sol la si”. Katanya.
Saya mendapat gambaran bahwa
dilokasi tersebut dimungkinkan dihuni manusia pada masa ribuan tahun lalu, temuan
batu itu adalah lithophone, yang berarti seperangkat batu yang dipukul dengan
batu lainnya atau alat keras yang menghasil nada music terdengar dengan
kombinasi menghasilkan harmoni dan melodi”.