Situbondo, MAJALAH-GEMPUR.Com. Lantaran anaknya tidak lulus, Walimurid peserta Ujian Nasional Sekolah
Menengah Pertama (SMP) 3 Panji Situbondo,
2016/2017 memprotes sekolah yang
bersangkutan.
Ketidaklulusan, Anis Junaedy menurut ibu kandungnya Masturiyah (45) lantaran ada kongkalikong dan unsur dendam. Pasalnya anaknya dulu pernah
bermasalah dengan salah satu oknum guru agama yang masih sukwan berinisial D dari
desa Gebangan yang pernah
dipolisikan keluarganya
dan dipenjara selama 3 bulan.
Konon
penyebabnya ada sepuluh siswa saat itu tidak sholat dhuhur dengan khusuk lalu
dipukul yang melampaui batas, sehingga
anaknya luka lebam ditubuhnya akibat dipukuli memakai sapu lidi yang dirbalik oleh oknum guru agama tersebut.
“Padahal anis anak saya tidak nakal, selalu
masuk sekolah tertib dan rajin meskipun tidak terlalu pintar namun anak
saya selalu patuh dan taat terhadap nasehat gurunya, saya menduga tidaklulusnya
anak saya karena Pihak sekolah ada dendam terhadap anak saya lantaran pernah dipolisikan," katanya Minggu (4/6)
Kepala Sekolah
SMPN 3 Panji, Saleh Havid, membenarkan ada satu
siswanya tidak lulus, setelah pihak sekolah
mengeluarkan dan mengumumkan kelulusan siswa tersebut. “Iya, ada satu siswa
yang tidak lulus tahun ini. Lulus tidaknya siswa sepenuhnya ditentukan oleh
Rapat para dewan guru sekolah,” Kilahnya.
Menurutnya,
sekolah punya pertimbangan sendiri tidak meluluskan siswanya. siswa bernama Anis
Junaedy dalam catatannya mendapat nilai C, diakui karena prilaku yang bersangkutan dinilai
tidak baik. “Kelakuannya tidak baik, jadi para guru sepakat tidak meluluskannya, sering tidak masuk sekolah tanpa alasan,"
ujarnya.
Kendati
demikian, pihak sekolah masih memberikan kesempatan dan akan menerima bila
seandainya siswa tersebut ingin melanjutkan sekolah. “Kami tentu terbuka untuk
itu, tapi dengan catatan harus mengulang menjadi siswa kelas 3 dari awal,” Pungkasnya. (ef)