
Pasalnya
mereka sudah mulai kesulitan mendapatkan air bersih, sedangkan fasilitas sumber air batuan pemerintah beberapa tahun terakhir sudah tidak berfingsi. Sementara satu-satunya sumur warga yang masih mengalir tidak cukup memenuhi kebutuhan penduduk.
Sehingga untuk
mendapatkan air itu, mereka harus rela mengantre demi mendapatkan air bersih untuk dikonsumsi
seperti kebutuhan memasak, mencuci, mandi. Akibatnya warga terpaksa harus rela merogoh kocek pribadinya untuk membeli air
bersih seharga Rp 500 perliternya,
Salah satu warga sekitar Musleh (30)
mengatakan, setiap hari mengantre untuk membeli air bersih dalam Setiap Dirigen kebanyakan warga membawa jerigen yang berkapasitas, 30-40 Liter. Setiap Jerigen
yamg berkapsitas 40 liter warga bisa
sampai menguras kocek, Rp 5000 - 10000 perharinya.
"Sementara bantuan Fasisitas sumber air bersih yang disuplay oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo sudah lima tahun
terakhir tidak berfungsi lagi namun hingga kini
belum ada solusi yang konkrit untuk memperbaiki sumber air tersebut" jelas Musleh, Minggu
(23/7)