Translate

Iklan

Iklan

Menpar, Arief Yahya Tetapkan Jember Kota Karnaval Dunia

7/20/17, 21:00 WIB Last Updated 2017-07-21T06:54:37Z
Jakarta. MAJALAH-GEMPUR.Com. Menpar, tetapkan Jember sebagai Kota Karnaval dunia, pasalnya event Jember Fashion Carnaval (JFC), yang digelar selama 16 tahun ini menginspirasi karnaval  tanah air.

JFC juga juga memiliki sederet prestasi di kancah nasional dan Internasional, sangat layak dipromosikan ke tingkat global. Demikian disampaikan Menteri Pariwisata (Menpar) Republik Indonesia Dr Arief Yahya, M.Si, dalam louncing  JFC ke-16 bertema “Victory Unity in  Diversity”, Kamis (20/7) pukul 20.00 WIB.

Didampingi Presiden JFC Dynand Fariz, di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar),  Arief, menegaskan, semua orang mengakui JFC berkelas dunia. Untuk mewujudkan itu Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menetapkan Jember sebagai Kota Karnaval,” kata Arief, dalam rilisnya.

Penetapan sebagai Kota Karnaval melalui Surat Keputusan (SK) Menpar itu dalam rangka mengangkat Jember go Internasional. “JIka JFC ingin bersaing di level global harus menyatukan langkah dalam Indonesia Incorporated. Untuk itu Kota Jember harus diset menjadi Kota Karnaval berkelas dunia,” tegasnya.

Selain itu, dari sisi cultural value, kreativitas JFC layak dijadikan magnet wisatawan mancanegara (Wisman), namun dari sisi commercial value and financial value masih belum bisa dikapitalisasi dengan baik.  “Dengan menjadikan sebagai Kota Karnaval dunia, sisi commercial dan financial valuenya dapat dinaikkan,” lanjutnya.

Cultural value  (nilai kultur / budaya) maka kreativitas JFV diakui dunia, terbukti dengan diraihnya sederet penghargaan internasional sebagai best national costume dengan inspirasi dari berbagai daerah tanah air; Bali (2010) di Indonesia. Toraja Karembau (2011) di Korea Selatan.

Papua di Republik Dominica, Borneo (2014) di Polandia. Lampung (2014) di Tokyo, Jepang. Best national costume miss grand international 2016 di Las Vegas, USA, Toraja Tongkonan (2015) di Polandia, Borobudor (2015) di Florida, USA, Betawi (2016) di Malaysia, dan Garuda (top 5 national costume miss universe 2016 di Filiphina.

Fortopolio bisnis pariwisata Indonesia, kata Arief Yahya, bersumber dari daya tarik budaya (culture) 60 %, alam (nature) 35 %, dan daya tarik buatan manusia (manmade) 5 % yang dikembangkan dalam produk wisata berupa event tourism dan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition), kegiatan JFC 2017 akan meliputi exhibition, carnival, conference, dan concert.

Dynand Fariz, presiden JFC mengatakan bahwa tema JFC ke -16 tahun 2017 yang digelar pada 9 – 13 Agustus 2017 mendatang ini mengambil tema Victory yang berarti kemenangan, sub tema Unity in Diversity adalah Kesatuan dalam Keberagaman.

Sekaligus menggambarkan kemenangan Indonesia dalam berbagai kompetisi dunia yang diikuti oleh 50 – 80 negara atas diraihnya best national costume male dan female peagant.  “Victory menggambarkan pula kemenangan atas keberhasilan bangsa Indonesia menyatukan berbagai perbedaan (bhinneka tunggal ika) dalam bingkai NKRI,” tegas Ketua Asosiasi Karnaval Indonesia (AKARI) ini.

Dalam catatan, prestasi dan penghargaan yang diraih JFC berjumlah 12-13 penghargaan internasional baik di ajang International Carnaval de Victoria 2016 di Seychelles – Afrika, dan sekali kalah di Notting Hill (USA) dan Reunion France, sekaligus sebagai satu satunya negara di Asia yang berhasil masuk peringkat tiga besar.

Pada JFC 16, 9 – 13 Agustus 2017, pembukaan menampilkan penari dan pemain gamelan Sriwijaya didukung Pemprovi Sumatera Selatan, JFC international exhibition, international conference, kids carnival, artwear carnival, wonderfull archiphelago carnival Indonesia (WACI), ditutup grand Carnival. (hms/eros)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Menpar, Arief Yahya Tetapkan Jember Kota Karnaval Dunia

Terkini

Close x