Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Dampak digelarnya Jember Festival
Carnaval (JFC) yang digelar selama 5 hari, sejak tanggal 9 hingga 13 Agustus
2017 benar-benar menggerakkan perekonomian di Jember.
Hal
ini dirasakan oleh pengusaha perhotelan,
plaku UMKM, maupun pedagang kaki lima. Menurut Wulan, pemilik Griya Batik Barata dan Ika Zahra Accesories,
kegiatan ini dapat mengangkat penjualan pasalnya
banyak wisatawan yg datang dan membeli produknya.
Orang
yang datang ahirnya tahu desa Tegalwaru kecamatan Mayang, ada pengrajin batik “Alhamdulilah
JFC tahun kemarin banyak yang laku harapan saya tahun ini mudah-mudahan ludes
terjual untuk pemerintah kabupaten Jember, dan mudah-mudahan event tahun depan semakin
ramei" Katanya, Minggu (13/8)
Para
pengusaha hotel juga mendapatkan berkah,
menurut Eddy Lumanto, SH event ini meningkatkan
kunjungan perhotelan. Hal itu dikuatkan GM
Hotel Bandung Permai. “Khususnya
kedatangan Jokowi , kami dapat penghargaan melayani Cathering dan Kamar dari
pengawal belaiu”, kata Ratna Ekatanti.
"Kami
menyediakan menu special untuk tamu yang menginap disini, utamanya makanan khas
Jember dan kita promosikan juga wisata di jember lewat karyawan kita yang
melayani tamu, sedangkan kamar mulai hari ini tanggal 13 sampai 15 kamar
penuh" terang ibu dua anak tersebut.
Ketua
Perhimpunan Hotel dan restauran Indonesia (PHRI) Jember, Teguh Suprayitno,
membenarkan tingkat hunian hotel penuh, bahkan Overload, sehingga sejumlah tamu
dari luar kota bahkan harus diinapkan hotel luar wilayah kabupaten Jember,
seperti ke Banyuwangi dan Bondowoso.
Menurut
Teguh, sejak H-3 hingga H+1 event JFC yang digelar sejak tanggal 9 hingga 13
Agustus 2017, tingkat hunian(Okupansi) hotel khususnya yang berada di kota
Jember mencapai 100 persen. Dan ini berimbas pada hotel-hotel lain yang berada
diluar kota Jember bahkan kabupaten tetangga.
Teguh
mengakui jika hal ini terjadi selama event JFC yang tidak lebih dari 2 minggu.
Untuk itu ia berharap pemerintah mampu mengadakan event lain agar wisatawan
datang bisa lebih lama tinggal di Jember. harus ada event yang diadakan secara
terjadwal, agar kujungan wisatawan stabil.
(edw/eros).