
Sepuluh
tahun terahkir mbah Tokin slalu aktif mengikuti kegiatan menempuh jarak 30 km
ini. Sebuah pengalaman yang tidak
terlupakan pada tahun 2004, dirinya pernah menyabet trophy juara dua perorangan
di Gerak Jalan Tradisional Kalisat (Gertak).
Kebanggaan
itu ingin ia dapatkan di even gerak Jalan Tajemtra, yang sebelum nya
bernama gerak jalan Kencong- Jember (Kejem), terbukti dirinya sudah
kurang lebih 10 kali berturut-turut meramaikan gerak jalan yang digelar sejak
tahun 1972 ini.
Laki-laki
tua yang sewaktu mudanya bekerja tukang kayu ini, menuturkan bahwa dirinya
mengikuti Gerak Jalan yang diselenggarakan Peemerintah Kabupaten (Pemkab)
Jember sejak masih Gerak Jalan sepanjang 45 km Kencong – Jember (Kejem) dengan
alasan biar sehat.
"Saya
ikut, sejak Kejem, biar badan sehat, dan memberi semangat yang masih muda,
selebihnya ingin dapat trophy," tutur laki-laki kelahiran 1 Juli 1932 saat
ditemui di rumahnya, yang masih numpang dirumah Kaur Kesra di dusun Karang
Pring RT. 03/01, Desa Sumber Jeruk, Kecamatan Kalisat, Sabtu (16/9)
Saat
mendaftar dari kediamanya ke depan alun-alun, sejauh 15 km ia mengaku jalan
kaki. "Daftarnya saya sendirian, jalan kaki, saat menuju Start Tanggul juga
jalan kaki, berangkat hari Sabtu pukul. 03.00 pagi, bahkan selesai dari Finis
Alun-alun Jember, pulang ke rumah juga jalan kaki." Urai mbah Tokin.
Menurut
Supardi pemilik rumah, mbah Tokin, bahwa kata mbah Tokin memiliki 4 orang anak
dari istri pertama dan keduanya. "Sekarang gak ada pekerjaannya mas,
kalau dulu tukang kayu, kalau tempat untuk tidur saya tampung, untuk makan
seadanya kadang di beri oleh tetangga." Tutur Supardi
Supardi
menambahkan, bahwa Mbah Tokin sudah dianggap sebagai keluarganya sendiri, “Cuman
kalau mau kemana-mana, tidak ngomong sebab beralasan tak mau merepotkan orang
lain, ia orang nya tekun menjalankan berpuasa."k ata Kaur Kesra Desa
Sumber Jeruk ini.(edw/gik)